Israel Bunuh Tiga Pencari Kayu Bakar di Gaza
Blokade Israel memaksa warga Gaza memasak menggunakan kayu bakar.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Drone Israel dilaporkan membunuh tiga warga Palestina di Jalur Gaza, semalam. Serangan ini meneruskan rangkaian kejahatan Israel di tengah upaya gencatan senjata di wilayah tersebut.
Merujuk Aljazirah, saksi mengatakan tiga orang yang syahid dalam serangan pesawat tak berawak Israel di Gaza tengah sedang mengumpulkan kayu bakar. Hal ini bertentangan dengan tuduhan Israel bahwa mereka adalah pejuang Palestina yang memasang bom pinggir jalan.
Ini bukan pertama kalinya sejak gencatan senjata dimulai pada 19 Januari. Lokasi penyerangan berada di bagian timur kamp pengungsi Bureij. Dua saudara laki-laki dan orang ketiga yang diyakini sebagai sepupu mereka terkena serangan.
Alasan mereka berusaha mengumpulkan kayu bakar karena kurangnya gas untuk memasak akibat blokade Israel di seluruh penyeberangan Gaza. Hari ini adalah hari ke-16 blokade yang menyesakkan itu, yang membuat semua tempat kehabisan sumber daya.
Belakangan, drone Israel terus melayang di atas di bagian barat Kota Gaza. Hal ini ramai dan menimbulkan ketakutan pada penduduk. Jalan-jalan telah dikosongkan dari orang-orang karena kekhawatiran akan terjadinya lebih banyak serangan.
Seorang wanita di tempat kejadian menggambarkan pembunuhan tiga pria Palestina oleh pesawat tak berawak Israel di kamp pengungsi Bureij, Gaza tengah, hari ini. “Kami sedang duduk dan tiba-tiba drone itu muncul di atas kepala kami. Saya merasa sangat takut dan saya pindah untuk tinggal di dekat reruntuhan rumah kami,” katanya.
“Para pemuda itu sedang sibuk, tidak jauh dari saya, mengumpulkan kayu bakar. Namun tanpa peringatan, sebuah rudal menghantam mereka. Beberapa orang lainnya terluka. Kami mendaki bukit untuk mencoba membantu mereka, dan kami terkejut melihat sebuah quadcopter di atas. Kami sangat ketakutan.”
Pasukan Israel terus melakukan pembunuhan di Jalur Gaza meski gencatan senjata masih diupayakan. Sebanyak 40 orang telah syahid dalam dua pekan terakhir akibat serangan Israel..
Kantor berita WAFA melaporkan seorang pria Palestina syahid dan beberapa orang terluka akibat serangan pesawat tak berawak Israel terhadap warga sipil di Juhor ad-Dik, Gaza tengah,kemarin pagi. Semalam, dua orang syahid dalam serangan udara Israel di daerah yang sama, tambah laporan itu.
Setidaknya sembilan warga Palestina syahid dan lainnya terluka dalam serangan udara Israel di Beit Lahiya, Gaza utara. Serangan tersebut dilaporkan menargetkan tim bantuan yang didampingi oleh jurnalis dan fotografer.
Merujuk Aljazirah, setidaknya tiga jurnalis lokal termasuk di antara korban jiwa, menurut media Palestina. Pusat Perlindungan Jurnalis Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Israel membunuh “tiga jurnalis dalam serangan udara terhadap tim media yang mendokumentasikan upaya bantuan di Gaza utara”.
“Para jurnalis mendokumentasikan upaya bantuan kemanusiaan bagi mereka yang terkena dampak perang genosida Israel,” tambah pernyataan itu, menurut Anadolu.
Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan pihaknya menyerang “dua teroris … yang mengoperasikan pesawat tak berawak yang menimbulkan ancaman” bagi tentara Israel di daerah Beit Lahiya. “Kemudian, sejumlah teroris tambahan mengumpulkan peralatan operasi drone dan memasuki kendaraan. [Militer Israel] menyerang para teroris,” tambahnya, tanpa memberikan bukti apapun mengenai klaimnya.
Sementarra, tiga warga Palestina, termasuk seorang anak, syahid akibat tembakan Israel dan serangan pesawat tak berawak malam ini di kota Beit Lahiya di Jalur Gaza utara dan di desa Juhor ad-Dik di Gaza tengah. Anak tersebut, Yamen al-Hamlawi, meninggal karena luka tembak di kepala sementara seorang wanita terluka oleh peluru di punggung di Beit Lahiya, kantor berita WAFA melaporkan.
Dua warga sipil lainnya syahid dan beberapa lainnya terluka dalam serangan pesawat tak berawak Israel yang menargetkan sekelompok orang di Juhor ad-Dik. Di tempat lain, di Rafah, seorang pria terluka akibat tembakan Israel saat berada di dekat Masjid Hamzah di kawasan Khirbet al-Adas, sebelah utara kota. Selain itu, delapan orang terluka ketika sebuah bom yang dijatuhkan oleh drone Israel meledak di sebuah tenda di daerah Shakoush, barat laut Rafah.
Sebuah pernyataan dari Kantor Media Pemerintah mengatakan 40 orang telah terbunuh dalam dua minggu terakhir. Gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 19 Januari.
Kementerian Kesehatan di Gaza baru saja merilis laporan terbaru mengenai jumlah orang yang tewas dan terluka akibat perang Israel di wilayah tersebut. Dalam sebuah pernyataan, disebutkan total 19 orang syahid – tujuh baru syahid, 12 mayat ditemukan – tercatat dan 26 orang terluka tiba di rumah sakit selama 48 jam terakhir.
Hal ini menambah jumlah orang yang tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober menjadi sedikitnya 48.543 orang, dan 111.981 lainnya luka-luka, tambah kementerian itu. Banyak korban masih tertimbun reruntuhan, sementara Kantor Media Pemerintah di Gaza menyebutkan jumlah korban tewas lebih dari 61.000 orang, dan mengatakan ribuan orang yang hilang di bawah reruntuhan kini diperkirakan syahid.