Kemenag: Lion Air Pastikan tidak Delay, Siap Berangkatkan Calon Jamaah Haji Padang

Lion Air siapkan tiga pesawat untuk memberangkatkan calon jamaah haji.

Antara/Muhammad Iqbal
Sebuah pesawat Lion Air melakukan bongkar muat angkutan kargo di Apron Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (30/4/2020). Lion Air Group yang terdiri dari Batik Air, Lion Air dan Wings Air dengan perizinan khusus (exemption flight) dari Kementerian Perhubungan akan kembali melayani penerbangan domestik yang rencananya dimulai pada hari Minggu (3/5/2020) untuk melayani pebisnis, angkutan kargo, perjalanann bagi pemimpin lembaga tinggi negara RI, serta tamu negara.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumatera Barat (Sumbar) menyampaikan maskapai Lion Air siap memberangkatkan calon jamaah haji Embarkasi Padang ke Tanah Suci pada musim haji 1446 Hijriyah.

Baca Juga


"Kami telah melaksanakan dua kali pertemuan dengan pihak Lion Air dan mereka menyatakan sudah siap memberangkatkan calon haji Embarkasi Padang," kata Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumbar Mahyudin, Ahad (13/4/2025).

Lion Air mempersiapkan satu pesawat dengan kapasitas 420 penumpang ditambah tiga petugas haji. Kapasitas itu lebih besar dibandingkan pada musim haji sebelumnya berkapasitas 393 penumpang untuk sekali penerbangan.

"Artinya, ini lebih besar pesawatnya dan berdasarkan informasi yang kami peroleh, pesawat yang digunakan itu usianya paling tinggi 10 tahun," ujar Mahyudin.

Secara umum, pada musim haji 2025 Lion Air menyiapkan tiga pesawat untuk memberangkatkan calon jamaah haji. Masing-masing satu pesawat untuk Embarkasi Padang dan Embarkasi Banjarmasin serta satu untuk cadangan bila pesawat utama mengalami kendala.

Rencana Perjalanan Ibadah Haji 2025/1446 - (Republika)

 

Ia mengakui banyak pertanyaan dari calon haji terkait penerbangan menggunakan Lion Air. Kemenag telah menjelaskan hal itu merupakan kebijakan menteri agama agar pemberangkatan musim haji tidak dimonopoli hanya oleh Garuda dan Saudi Arabia Airline.

"Jadi ini memberi kesempatan juga kepada maskapai lain dan yang memenuhi kriteria yang ditetapkan Kemenag dan Kementerian Perhubungan selain Garuda dan Saudi Arabia Airline, ialah Lion Air," jelasnya.

Terkait adanya persepsi tertentu tentang Lion Air di masyarakat termasuk keterlambatan keberangkatan atau delay, ia memastikan tidak akan terjadi efek domino sebagaimana penerbangan domestik.

Sebab, Lion Air menggunakan satu pesawat untuk beberapa rute penerbangan domestik yang terkadang menyebabkan delay. Sementara untuk pemberangkatan haji, maskapai itu menyiapkan satu pesawat untuk penerbangan bolak-balik.

"Ini beda dengan penerbangan domestik. Satu pesawat untuk bolak-balik. Misal, berangkat kloter pertama lalu pulangnya pesawat kosong. Lalu, berangkat kloter kedua dan pulangnya kosong. Begitu seterusnya," katanya.

Infografis Perbandingan Biaya Haji 2024 dan 2025 - (Dok Republika)

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler