Kebakaran Hebat Mengepung Yerusalem, Israel Umumkan Ada Serangan Api
Israel mengumumkan darurat nasional karena kebakaran hutan yang meluas.
REPUBLIKA.CO.ID, JERUSSALEM — Gumpalan asap tebal menyelimuti jalan raya dekat al-Quds yang diduduki pada Rabu (30/4/2025) saat kebakaran hutan menyebar hebat di area hutan di dekat Yerussalem yang diduduki.
Kebakaran hutan besar di perbukitan Yerusalem tersebut mendorong evakuasi dan memaksa penutupan Jalan Raya 1 di kedua arah antara Anava dan Shoresh. Kebakaran terjadi di dekat lokasi titik api pada pekan lalu menyebar dengan cepat karena angin kencang di daerah tersebut.
Pengendara yang terjebak di Jalan Raya 1 terpaksa meninggalkan kendaraan mereka saat api dan asap tebal mendekat. Sembilan orang sejauh ini telah diselamatkan dari daerah yang terkena dampak asap tebal. Tiga kendaraan pribadi dan sebuah truk—tidak ada yang berpenghuni—dilaporkan terbakar di tempat kejadian, Jerussalem Post melaporkan.
Komisaris Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Eyal Caspi telah mengaktifkan protokol darurat dinas pemadam kebakaran dan menaikkan tingkat kewaspadaan nasional ke tingkat tertinggi. Israel telah mengajukan permintaan resmi untuk bantuan internasional dalam memerangi kebakaran tersebut.
Kebakaran terjadi di enam lokasi utama yang berbeda, yakni Jalan Raya 3 (yang juga telah ditutup untuk lalu lintas), Taman Kanada, Neve Shalom, Mesilat Zion, Mitzpe Harel, dan Ramat Beit Shemesh. Petugas pemadam kebakaran bekerja untuk mencegah api menyebar ke daerah berpenduduk. Otoritas setempat mengumumkan secara resmi adanya "Serangan Api".
Seiring itu, evakuasi segera sedang berlangsung di Neve Shalom dan Latrun, dan polisi siap mengevakuasi komunitas terdekat lainnya, termasuk Naharshon, Beko'a, Mesilat Zion, Tarum, dan Taoz.Pengemudi didesak untuk berhati-hati dan mematuhi semua instruksi dari responden darurat di tempat kejadian.
Menteri Perlindungan Lingkungan Idit Silman tiba di pusat komando darurat dekat Beit Shemesh, tempat ia melakukan penilaian situasi dengan pejabat dari berbagai lembaga. Kementerian Perlindungan Lingkungan juga telah mengaktifkan pusat operasi nasionalnya di kantor pusatnya di Yerusalem, tempat ia mengawasi tanggapan nasional terhadap krisis kebakaran hutan.
Menteri Keamanan Israel Katz untuk mengumumkan "Darurat Nasional." Kebakaran hutan, yang termasuk yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir, menyebabkan evakuasi di beberapa pemukiman ilegal dan memicu pengerahan unit militer Israel untuk membantu petugas pemadam kebakaran.
Badan penyelamat Israel Magen David Adom (MDA) melaporkan bahwa sekitar 23 orang dirawat, dengan 13 dirawat di rumah sakit, banyak yang menderita luka bakar dan menghirup asap. Badan tersebut juga mengonfirmasi bahwa tingkat kewaspadaan telah dinaikkan ke level tertinggi.
"Kami menghadapi keadaan darurat nasional, dan semua pasukan yang tersedia harus dimobilisasi untuk menyelamatkan nyawa dan mengendalikan kebakaran," kata Katz dalam pernyataan resmi.
Saat api semakin membesar, polisi menutup jalan raya utama antara al-Quds yang diduduki dan Tel Aviv. Beberapa pemukiman dievakuasi, termasuk area yang sebelumnya terkena dampak kebakaran seminggu sebelumnya. Saksi mata melaporkan kepanikan yang meluas, dengan pengemudi meninggalkan kendaraan dan asap tebal memenuhi jalan raya dekat Latrun dan Bet Shemesh.
Kepala pemadam kebakaran Eyal Caspi menyatakan, "Kami tampaknya menghadapi kebakaran terbesar di Israel dalam satu dekade." Dengan kondisi cuaca yang membuat pesawat tidak dapat terbang, fokus beralih ke upaya darat yang ditujukan untuk menyelamatkan nyawa.
Kerugian ekonomi
Dalam perkiraan awal oleh Yedioth Ahronoth, biaya pemulihan setelah kebakaran besar dapat mencapai ratusan juta shekel.
Sementara itu, seorang pejabat senior di Kementerian Keuangan, berdasarkan pengalaman sebelumnya, memperkirakan bahwa biaya rekonstruksi dari kebakaran besar dapat melebihi satu miliar shekel, tergantung pada tingkat penyebarannya.
Yedioth Ahronoth mencatat bahwa "pihak yang bertanggung jawab untuk mendanai kerusakan—baik negara atau perusahaan asuransi—bergantung pada hasil investigasi kebakaran," menambahkan: "Dalam kasus apa pun, negara harus membiayai kerusakan besar pada infrastruktur, jalan, dan hutan, dan membantu mereka yang tidak diasuransikan." Tuduhan pembakaran
Menteri Kepolisian Itamar Ben Gvir mengklaim bahwa pembakaran mungkin menjadi penyebab kebakaran tersebut. Polisi Israel kemudian mengumumkan penangkapan seorang warga dari wilayah pendudukan Timur al-Quds yang tertangkap basah berusaha membakar ladang di wilayah selatan kota tersebut. Meskipun tidak ada kaitan resmi dengan kebakaran besar tersebut, Ben Gvir mengatakan bahwa pihak berwenang akan bertindak terhadap segala "teror pembakaran" dan tetap waspada terhadap kerusuhan, lapor Al-Mayadeen.
Layanan darurat menempatkan unit ambulans di dekat masyarakat yang terancam dan mengerahkan tim sepeda motor untuk membantu warga sipil yang terjebak dalam kemacetan. Pihak berwenang mengonfirmasi bahwa sedikitnya lima permukiman dievakuasi karena kebakaran yang menyebar dengan cepat yang dipicu oleh angin kencang dan suhu tinggi.
Ben Gvir, yang mengawasi pemadam kebakaran, mengunjungi daerah yang terkena dampak dan mengatakan bahwa sumber daya tambahan sedang dimobilisasi. Ia juga memerintahkan pembatalan acara malam yang terkait dengan apa yang disebut perayaan "Hari Kemerdekaan" pada hari Kamis untuk mengarahkan petugas pemadam kebakaran dan peralatan ke zona kritis.
Tuduhan gagal
Sumber-sumber keamanan, yang berbicara kepada Channel 12, mengkritik polisi dan pemadam kebakaran, dengan menyatakan bahwa mereka "gagal, dan sama sekali tidak paham" untuk mengantisipasi kebakaran.
Sumber-sumber tersebut menambahkan bahwa "mereka mengabaikan peringatan yang dikeluarkan oleh tentara mengenai kemungkinan terjadinya kebakaran hari ini."
Pada saat yang sama, kritik tajam juga ditujukan kepada Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir, yang, menurut media Israel, "menghalangi pembelian helikopter pemadam kebakaran yang dapat membantu menangani kebakaran besar."