Ingin Rezeki Semakin Berkah? Tempuh 9 Langkah dalam Alquran dan Hadits Ini
Rezeki merupakan salah satu rahasia yang hanya diketahui Allah SWT.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Keberkahan dalam rezeki merupakan salah satu hal yang penting selain bagaimana cara mendapatkan rezeki itu sendiri.
Keberkahan dalam rezeki yang halal dapat berupa sesuatu yang nyata maupun yang tidak nyata, dan juga eskatologis, seperti kelimpahan rezeki dan kemudahan untuk mendapatkannya.
Sedangkan yang tidak nyata misalnya adalah dengan terhindarnya perkara yang membahayakan dari rezeki yang diperoleh, atau terhindarnya dari kecelakaan dan sakit berat misalnya.
Sebagai contoh, sebagaimana disebutkan Imam an-Nawawi, jika domba atau binatang ternak lainnya melahirkan betina makan ini termasuk keberkahan tersembunyi sebab dia akan berkembang biak.
Terdapat beberapa cara agar rezeki yang diperoleh tetap berkah dan memberikan keberkahan bagi pemiliknya dan orang-orang yang dia nafkahi. Sembilan langkah berikut ini adalah di antaranya:
Pertama, takwa kepada Allah SWT
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS al-A’raf: 96)
BACA JUGA: Ternyata Begini Kondisi Sebenarnya Tentara Israel yang Ditutup-tutupi Selama Perang Gaza
Aktris Glamor Ini Kisahkan Bagaimana Islam Menyelamatkan Hidupnya
http://republika.co.id/berita//sv62ih320/aktris-glamor-ini-kisahkan-bagaimana-islam-menyelamatkan-hidupnya
Waspada Makanan Mengandung Babi Beredar, Ini 5 Bahaya Konsumsi Makanan Haram Menurut Islam
http://republika.co.id/berita//sv5csf320/waspada-makanan-mengandung-babi-beredar-ini-5-bahaya-konsumsi-makanan-haram-menurut-islam
عن أبي قَتادةَ وأبي الدَّهْماءِ، قالا: أَتَيْنا على رَجُلٍ مِن أهْلِ الباديةِ ، فقُلْنا: هل سَمِعتَ مِن رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ شَيئًا؟ قال: نَعَمْ، سَمِعتُه يقولُ إِنَّكَ لاَ تَدَعُ شَيْئًا إتِّقَاءً للهِ تَعَالَى إِلاَّ أَعَطَاكَ الله عَزَّ وَجَلَّ خَيْرًا مِنْهُ
Dari Abu Qatadah dan Abu Ad-Dahma’, keduanya sering melakukan perjalanan ke Baitullah, berkata, ‘Kami datang kepada seorang laki-laki dari penduduk Badui, lalu dia berkata, ‘Rasulullah SAW memegang tanganku, kemudian beliau mengajarkan kepadaku apa yang Allah telah ajarkan kepadanya seraya bersabda,“Sesungguhnya tidaklah engkau tinggalkan sesuatu karena takut kepada Allah, kecuali Allah memberimu yang lebih baik daripadanya.” (HR Ahmad)
Kedua, mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berbagai bentuk ketaatan
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي - صلى الله عليه وسلم - قال : إن الله تعالى يقول يا ابن آدم ! تفرغ لعبادتي أملأ صدرك غنى وأسدّ فقرك، وإلا تفعل ملأت يديك شغلا ولم أسدّ فقرك
Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT berfirman, ‘Wahai anak adam! Curahkanlah (gunakanlah) waktumu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan (kecukupan) dan Aku tutup kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukannya, maka Aku penuhi kedua tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak akan tutup kefakiranmu.” (HR Ahmad)
Ketiga, tawakal
Allah Ta'ala telah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk bersandar kepada-Nya dan mempercayakan urusan mereka kepada-Nya, karena Dia adalah pengatur urusan mereka, dan Dia adalah penjaga kesejahteraan, penjagaan, dan perlindungan mereka.
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
“Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS at-Talaq: 3).
BACA JUGA: Serangan Pahalgam, Membongkar Mesin Propaganda India terhadap Muslim
عَنْ حَبَّةَ وَسَوَاءٍ ابْنَيْ خَالِدٍ قَالا: دَخَلْنَا عَلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ يُعَالِجُ شَيْئًا، فَأَعَنَّاهُ عَلَيْهِ، فَقَالَ: لا تَيْأَسَا مِنَ الرِّزْقِ مَا تَهَزَّزَتْ رُءُوسُكُمَا، فَإِنَّ الإِنْسَانَ تَلِدُهُ أُمُّهُ أَحْمَرَ لَيْسَ عَلَيْهِ قِشْرٌ، ثُمَّ يَرْزُقُهُ اللهُ عزَّ وجلَّ
Dari Habba dan Sawa, anak-anak Khalid, mereka berkata, “Kami masuk ke dalam rumah Nabi SAW ketika beliau sedang mengobati sesuatu, lalu kami membantunya, dan beliau bersabda, "Janganlah kalian berputus asa dari rezeki ketika kepala kalian gemetar, karena seorang laki-laki dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan merah tanpa sisik, kemudian Allah -Ta'ālā- memberinya rezeki.” (HR Ibnu Majah).
Keempat, jangan pernah lupa membaca asma Allah SWT (basmalah).
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَأْكُلُ طَعَامًا فِي سِتَّةٍ مِنْ أَصْحَابِهِ، فَجَاءَ أَعْرَابِيٌّ فَأَكَلَهُهُ بِلُقْمَتَيْنِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: أَمَا إِنَّهُ لَوْ سَمَّى لَكَفَاكُمْ
Dari Aisyah, dia berkata, "Rasulullah SAW sedang makan bersama enam orang sahabatnya, lalu datanglah seorang Arab dan memakannya dengan dua suapan, lalu Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya dia menyebutkan nama-Nya, niscaya itu sudah cukup bagi kalian.” (HR Tirmidzi).
Keenam, jangan pernah lupa bersyukur
Ibnu al-Qayyim pernah menjelaskan sebagai berikut:
هُوَ ظُهُورُ أَثَرِ نِعْمَةِ اللَّهِ عَلَى لِسَانِ عَبْدِهِ: ثَنَاءً وَاعْتِرَافًا. وَعَلَى قَلْبِهِ: شُهُودًا وَمَحَبَّةً، وَعَلَى جَوَاارِحِهِ: انْقِيَادًا وَطَاعَةً
Yang dimaksud bersyukur adalah tampaknya jejak nikmat Allah atas lisan hambanya, dengan pujian dan pengakuan. Sementara dalam hatinya berwujud kesaksian dan cinta, sedangkan atas anggota tubuhnya berwujud kepatuhan dan ketaatan. Allah SWT berfirman:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS Ibrahim: 7)
BACA JUGA: Mengapa Madinah Jadi Pusat Islam dan Tujuan Utama Rasulullah SAW? Ini 7 Alasannya
Ketujuh, tobat dan istighfar
وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَىٰ قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ
“Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." (QS Hud: 52)
وعن ابن عباس رضي الله عنهما، قال: قال رسولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم مَنِ أكْثَرَ مِنَ الاسْتِغْفَارِ، جَعَلَ اللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Dari Ibnu Abbas RA, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang banyak beristighfar, niscaya Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dari setiap kesulitan, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR Ahmad)
Kedelapan, bersikap qanaah dan menahan diri
عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ وَعُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ أَنَّ حَكِيمَ بْنَ حِزَامٍ قَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَعْطَانِي ثُمَّ سَأَلْتُهُ فَأَعْطَانِي ثُمَّ سَأَلْتُهُ فَأَعْطَانِي ثُمَّ سَأَلْتُهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا حَكِيمُ إِنَّ هَذَا الْمَالَ خَضِرٌ حُلْوٌ فَمَنْ أَخَذَهُ بِسَخَاوَةِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ وَكَانَ كَالَّذِي يَأْكُلُ وَلَا يَشْبَعُ وَالْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى
Dari Ibnu Syihab, dari Sa'id bin al-Masayyib dan Urwah bin al-Zubair, dari Hakim bin Hazam, ia berkata, "Aku pernah meminta kepada Rasulullah SAW, lalu beliau memberiku, kemudian aku memintanya, kemudian beliau memberiku, kemudian aku memintanya, kemudian aku memintanya, lalu Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Hakim, sesungguhnya harta ini hijau dan manis, barangsiapa yang mengambilnya dengan kedermawanan maka dia akan diberkahi, dan barangsiapa yang mengambilnya dengan kesombongan maka dia tidak akan diberkahi, ia seperti orang yang makan namun dia tidak merasa kenyang, dan tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah.” (HR Bukhari).
BACA JUGA: Sedekat Inilah Malaikat dengan Orang Beriman yang Jarang Disadari, Berikut 7 Buktinya
Kesembilan, hidup hemat, berhemat dan tidak boros
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS al-Araf: 31)