Mendikdasmen: Guru Non-BK akan Dilatih agar Punya Kemampuan Bimbingan-Konseling
Semua guru pada waktunya akan memiliki tugas sebagai guru BK.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyoroti peran bimbingan dan konseling (BK) yang dijalankan para guru di sekolah. Menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti, peran BK sangat penting dalam mendukung perkembangan siswa secara menyeluruh, baik dari segi akademik, pribadi, sosial, maupun karier.
Ia mengatakan, guru BK di sekolah dapat membantu para siswa dalam mengenali potensi diri mereka serta memahami kekuatan dan kelemahannya. Dengan dibimbing guru BK, tiap murid diharapkan dapat membuat keputusan tepat yang memengaruhi langkahnya di masa depan.
Lebih lanjut, Mendikdasmen mengatakan, peran bimbingan dan konseling sesungguhnya tidak hanya tugas guru BK, melainkan semua guru di sekolah. Karena itu, Kemendikdasmen berencana akan melatih para guru non-BK agar mereka memiliki kemampuan bimbingan dan konseling.
“Semua guru selain guru BK memiliki tugas sebagai pembimbing dan konselor bagi murid-muridnya. Semua guru pada waktunya akan memiliki tugas sebagai guru BK untuk mendampingi muridnya," ujar Mendikdasmen dalam keterangan tertulis, Selasa (13/5/2025).
"Ini (mendampingi murid) bukan hanya dalam hal yang berkaitan dengan akademik dan pembelajaran, tetapi juga nonakademik. Misalnya, pengembangan bakat dan minat, mendampingi murid jika ada masalah psikologis, dan lain-lain," sambung dia.
Abdul Mu'ti menyebut, pelatihan untuk guru BK sudah dimulai pada tahun lalu. Selanjutnya, Kemendikdasmen akan melatih guru-guru non-BK supaya memiliki kemampuan bimbingan dan konseling.
"Ini dalam rangka memperkuat pendidikan karakter yang berbasis sekolah dengan pendekatan bimbingan dan konseling," ujar Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu.
Abdul Mu'ti menekankan, guru BK berkontribusi menciptakan lingkungan sekolah positif dan aman melalui program pengembangan diri, penguatan karakter, serta pencegahan dan penanganan perilaku menyimpang.
"Dengan bimbingan yang tepat, siswa dapat tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, sehat secara mental, dan siap menghadapi tantangan hidup di masa depan," ujar dia.
Selain itu, Mendikdasmen meyakini, guru adalah agen peradaban sehingga berperan dalam membentuk, membangun, dan meneruskan nilai-nilai peradaban bangsa. Lebih lanjut, pendidikan bukanlah sekadar proses mentransfer pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter, nilai, dan kepribadian para peserta didik secara utuh.
"Pendidikan secara umum memberikan kesempatan dan membuka jalan untuk perubahan, namun guru memiliki peran yang lebih dalam dalam membentuk karakter, kepercayaan diri, dan pandangan hidup siswa. Pendidikan yang baik dapat mengubah nasib siapapun, namun guru yang baik bisa mengubah segalanya," ucap Abdul Mu'ti.