DPD RI: Kurikulum Bela Negara Sadarkan Generasi Muda dari Jajahan Masa Kini
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPD RI menilai, kurikulum bela negara memang diperlukan bagi generasi muda saat ini.
Muatan penting dari program bela negara yang salah satu sasarannya generasi muda adalah mereka harus disadarkan. DPD Menilai bahwa saat ini generasi muda Indonesia sedang dijajah dan dilemahkan.
Wakil Ketua Komite III DPD yang membidangi persoalan pendidikan Fahira Idris mengatakan, selain melatih fisik, etos, dan kedisiplinan, program bela negara terutama untuk generasi muda harus bisa membuka mata mereka tentang kondisi kekinian Indonesia yang menjadi obyek invasi atau serbuan pelbagai tata nilai, budaya, dan perilaku (gaya) hidup dari luar yang melemahkan dan bertentangan dengan kepribadian bangsa.
"Generasi muda kita ini sekarang sedang 'dijajah' oleh pelbagai pengaruh negatif. Dengan kemajuan teknologi, setiap saat tata nilai dari luar yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa sudah berhasil masuk dan mempengaruhi keseharian generasi muda kita lewat budaya-budaya populer mulai dari musik, film, gaya hidup, fesyen, hingga makanan/minuman. Generasi muda kita sedang dilemahkan. Menolak menjadi generasi muda yang lemah adalah bentuk bela negara," ujar Senator Asal Jakarta ini di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta belum lama ini.
Menurut Fahira, saat ini hedonisme tengah melanda sebagian besar generasi muda Indonesia. Ini ditambah dengan masih leluasanya mesin-mesin penghancur terutama narkoba dan miras yang terus menggilas mereka.
"Perilaku yang mengedepankan kekerasan, tawuran, bahkan hingga seks bebas, saat ini semakin menjadi saja di kalangan generasi muda kita," katanya.