Sabtu 21 Mar 2020 17:30 WIB

Pemerintah Ingatkan Anak Muda Bisa Tulari Corona ke Manula

Anak muda yang terpapar tapi tanpa gejala menjadi faktor cepatnya penyebaran.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona penyebab COVID-19 Achmad Yurianto mengingatkan anak muda tidak bebas dari paparan virus corona (Covid-19). Anak muda yang nampak sehat dalam beberapa kasus justru bisa menjadi pembawa mikroorganisme SARS-CoV-2 kepada golongan manula.

"Anak muda ini bukan tidak bisa kena. Bisa kena tanpa gejala. Ini yang menjadi faktor cepatnya penyebaran COVID-19. Ketika kita terkena dan tidak isolasi diri, ini problem mendasar sehingga sebarannya cepat," kata Yuri di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta, Sabtu (21/3).

Baca Juga

Dia mengatakan orang yang nampak sehat tetapi menjadi carrier COVID-19 merupakan persoalan serius, terutama anak muda. Untuk itu, golongan muda harus memperhatikan betul jangan sampai menjadi submer penyebaran virus di lingkungan keluarga dan sekitarnya.

Karena itu, Yuri mengajak siapapun termasuk yang merasa sehat agar benar-benar mematuhi imbauan pemerintah untuk lebih banyak tinggal di rumah dengan isolasi mandiri. Jangan keluar rumah dan beraktivitas jika benar-benar tidak diperlukan. 

"Informasi upaya-upaya pencegahan penularan penyakit COVID-19, beberapa kali kita bilang penularan didasari kontak dekat akibat cemaran droplet sakit kepada orang lain baik melalui batuk atau bersin," katanya.

Materi cemaran yang berisi SARS-CoV-2itu, kata dia, dapat berada di udara sehingga penting bagi siapa saja untuk menjaga jarak interaksi minimal satu meter. Cemaran itu, kata dia, juga dapat tertinggal di benda mati. 

Banyak kejadian cemaran di benda mati tertinggal dan tidak sengaja disentuh orang sehat sehingga pindah tangan. Kemudian korban yang tangannya tercemar memindahkan virus ke tubuhnya baik melalui area muka atau saluran napas karena tidak mencuci tangan.

"Kita ingatkan tetap laksanakan upaya menjaga jarak saat melaksanakan kontak sosial, jangan kurang dari satu meter. Ini penting untuk menghindari kerumunan, pertemuan-pertemuan menghadirkan banyak orang yang memiliki peluang penularan penyakit ini," katanya.

"Ada sebagian saudara-saudara yang tidak mungkin bekerja dari rumah agar berhati-hati terkait ini. Pastikan jika tidak mendesak keluar rumah, jangan keluar rumah," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement