Senin 30 Mar 2020 16:25 WIB

5 Trik Berbelanja Aman Saat Pandemi, tak Perlu Baju Hazmat

Media sosial dihebohkan oleh orang yang memakai baju hazmat saat di swalayan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Warga tampak menggunakan baju hazmat sedang berbelanja di salah satu swalayan mal di Jakarta Selatan.
Foto: Tangkapan layar
Warga tampak menggunakan baju hazmat sedang berbelanja di salah satu swalayan mal di Jakarta Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang akhir pekan lalu, media sosial dihebohkan dengan sosok orang-orang berbaju hazmat yang berbelanja di swalayan di Jakarta Selatan. Mereka bukan yang pertama melakukannya.

Di beberapa negara terjangkit Covid-19 lainnya seperti Inggris, Australia, dan Amerika Serikat, ada juga warga yang memakai baju hazmat. Ahli mengungkapkan bahwa masyarakat tak perlu menggunakan baju hazmat hanya untuk menjalani kegiatan sehari-hari, seperti berbelanja di swalayan.

Baca Juga

Selain itu, masyarakat awam umumnya tak mengetahui cara penggunaan baju hazmat yang benar sehingga efektivitas perlindungannya pun jadi dipertanyakan.

"Orang-orang yang tidak terlatih dalam penggunaan (baju hazmat) sering kali tak banyak mendapatkan manfaatnya dan malah mengontaminasi diri mereka sendiri pada saat proses melepaskan," jelas Profesor Mari Armstrong-Hough dari New York University seperti dilansir Futurism.

Selama pandemi Covid-19 berlangsung, banyak orang yang membatasi aktivitas keluar rumah kecuali untuk keperluan mendesak. Salah satunya adalah berbelanja keperluan sehari-hari di swalayan.

Di sisi lain, banyaknya orang yang berkumpul saat berbelanja membuat swalayan juga dapat menjadi tempat terjadinya penularan Covid-19. Terlebih, studi menunjukkan bahwa virus penyebab Covid-19 bisa bertahan dalam hitungan jam dan bahkan hari pada beberapa jenis permukaan.

Oleh karena itu, upaya pencegahan penularan tetap harus menjadi perhatian utama ketika seseorang berbelanja kebutuhan sehari-hari selama pandemi berlangsung. Akan tetapi, menggunakan baju hazmat tentu bukan salah satu upaya tersebut. Berikut ini adalah lima cara mencegah penularan ketika berbelanja di masa pandemi Covid-19, seperti dilansir Times Now News.

1. Persiapan matang

Sebelum pergi berbelanja, siapkan terlebih dahulu daftar barang, makanan atau produk yang ingin dibeli. Setibanya di pasar atau swalayan, fokuskan perhatian hanya untuk mencari semua barang yang tertera dalam daftar belanja. Setelah mendapatkan semua barang yang diinginkan, langsung mengantre di kasir, dan lakukan pembayaran. Usahakan untuk tidak berlama-lama saat berbelanja.

Jaga jarak

Berbelanja tak boleh menjadi alasan untuk mengabaikan anjuran untuk menjaga jarak dengan orang lain. Jangan berdiri terlalu dekat dengan orang lain dan hindari interaksi sosial yang tak perlu.

Bila harus berinteraksi, pastikan jarak tetap terjaga sesuai dengan anjuran dalam social distancing atau physical distancing, yaitu minimal satu meter. Jarak ini juga perlu diperhatikan saat mengantre di kasir.

Hindari benda yang sering disentuh

Ada beragam benda di swalayan yang disentuh oleh banyak orang, seperti troli hingga mesin pembayaran. Benda-benda ini bisa menjadi media terjadinya transmisi virus. Oleh karena itu, saat berbelanja sebaiknya hindari menyentuh benda-benda ini sebisa mungkin.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara melakukan pembayaran melalui dompet digital atau aplikasi pembayaran yang ada di ponsel. Orang-orang juga bisa membawa tas belanja sendiri sebagai pengganti troli.

Cuci tangan

Setiap kali habis keluar rumah, hal pertama yang harus dilakukan setelah kembali ke rumah adalah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setidaknya selama 20 detik. Bila memungkinkan, hand sanitizier juga bisa dibawa selama berbelanja untuk membersihkan tangan setiap kali menyentuh objek yang kira-kira banyak disentuh orang.

Beragam barang belanjaan yang baru saja dibeli juga bisa dibersihkan dengan semprotan alkohol atau dicuci bersih dengan air biasa.

Hindari kontak

Berbelanja kebutuhan sehari-hari juga bisa dilakukan secara daring. Kurir akan mengirimkan semua barang belanjaan yang diinginkan ke rumah.

Dalam kondisi ini, kontak dengan kurir bisa diminimalisasi dengan cara memintanya untuk menaruh barang-barang belanjaan tersebut di depan pintu rumah. Pemilik rumah bisa mengambil barang-barang belanjaan tersebut setelah kurir meninggalkan rumah.

Ada baiknya untuk tetap memperlakukan kurir dengan penuh empati. Bila cuaca sedang panas, pemilik rumah bisa menyediakan minuman botol atau uang tip.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement