Rabu 08 Apr 2020 17:07 WIB

Samsung Dikabarkan Sedang Garap 2 Model Galaxy Tab S

Model baru Galaxy Tab S kabarnya memiliki layar 11 dan 12,4 inci.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Galaxy Tab S
Foto: Antara
Galaxy Tab S

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Samsung mungkin ingin menyegarkan jajaran Galaxy Tab S-nya dengan memperkenalkan versi layar yang lebih besar. Sebuah rumor baru menunjukkan perusahaan ini sedang mengerjakan dua model untuk perangkat Galaxy Tab S di masa depan.

Seperti yang dilansir dari GSM Arena, Rabu (9/4), Samsung dikabarkan akan menawarkan perangkat itu dengan layar 11 inci dan 12,4 inci. Keduanya lebih besar dari layar 10,6 inci yang ada pada Galaxy Tab S6 saat ini.

Baca Juga

Orang-orang yang akrab dengan masalah ini mengatakan Galaxy Tab S generasi berikutnya akan disebut Galaxy Tab S20 agar sesuai dengan unggulan saat ini,  seri Galaxy S20. Bahkan, ada nomor model untuk info ini, yakni SM-T970 dan SM-T875.

Kemungkinan perangkat dengan layar 12,4 inci merupakan varian koneksi Wi-Fi saja. Sedangkan perangkat dengan layar 11 inci bisa diaktifkan menjadi seluler. Kendati demikian, masih belum jelas apakah hanya dua opsi itu saja yang menjadi pilihan pengguna.

Sebelumnya, Samsung telah melakukan inovasi dengan menghadirkan ponsel pintar dengan layar lipat melalui produk Samsung Galaxy Z Flip. Namun, tampaknya Samsung belum cukup puas dengan inovasi tersebut.

Salah satu hal yang membuat Samsung kurang puas adalah karena layar lipat yang mengandalkan teknologi foldable glass. Teknologi tersebut membuat harga produk melonjak drastis.

Oleh karena itu, Samsung mencoba melakukan pengembangan untuk dapat menghasilkan layar lipat dalam biaya produksi yang lebih rendah.

Samsung merupakan perusahaan yang terdiri dari sejumlah anak perusahaan sehingga pembuatan gawai ditangani oleh Samsung Electronics. Pembuatan layar ditangani oleh Samsung Display yang fokus pada produksi televisi, gawai dan lain-lain.

Tetapi ternyata hal inilah yang dinilai membuat harga foldable glass melonjak, karena Samsung Electronics harus bekerja sama dengan Samsung Display. Demi dapat menekanbaiay produksi, Samsung Electronics pun melakukan pengembangan mandiri lewat Samsung Mobile Division.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement