REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Radio Republik Indonesia (RRI) menghadirkan program siaran khusus untuk mengedukasi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah, mengenai Covid-19. Direktur Utama LPP RRI M Rohanudin mengatakan, program itu disiarkan setiap Senin-Jumat pukul 10.00-11.00 waktu setempat.
Program bertajuk “Belajar di RRI” itu menghadirkan guru sekolah untuk mengajar di udara yang juga melayani tanya jawab secara interaktif. Melalui program itu, menurut dia, guru-guru menyampaikan pesan dan cara untuk menghindari Covid-19, mengenali ciri-ciri penyakit itu, ke rumah sakit mana masyarakat harus berobat, serta upaya menghindari kepanikan hingga hal-hal yang bisa dilakukan selama bekerja ataupun belajar dari rumah.
“Bahkan, yang menarik ada seorang murid menyatakan kangen pada ibu gurunya (saat mendengarkan program itu), merupakan suatu ekspresi yang menunjukkan bahwa radio memiliki peran imajinatif yang tinggi,” kata dia, Selasa (14/4).
Dia menjelaskan, belajar melalui radio sebagai cara efektif dan lebih interaktif dibandingkan dengan belajar secara daring karena kelebihan radio yang menekankan aspek audio dapat menghidupkan theater of mind anak-anak sekolah. Terlebih, program itu juga menampilkan jeda satu hingga dua lagu yang sesuai dengan musik untuk segmen mereka.
“Program ‘Belajar di RRI’ adalah strategi menjalin hubungan emosional guru dan murid tetap mesra dalam situasi belajar dari rumah,” kata dia.
Sejak dimulainya pada 26 Maret-9 April 2020, tercatat 715 sekolah, baik SD, SMP, maupun SMA, sudah berpartisipasi dalam program “Belajar di RRI”. Rohanudin mengeklaim program itu mendapat respons yang baik dari publik karena selain disiarkan lewat radio, setiap satuan kerja RRI melakukan siaran paralel secara langsung via Youtube.
“Misalnya, RRI Padang yang mencatat bahwa dalam sekali siaran dapat diikuti lebih dari 8.000 pengakses Youtube,” ujar dia.
Berperan sebagai lembaga penyiaran publik, RRI memiliki 105 stasiun penyiaran di seluruh Indonesia. Sebanyak 37 di antaranya terletak di wilayah perbatasan.