Rabu 22 Apr 2020 14:48 WIB

Fitur Family Pairing, Cara Tiktok Agar Aman Bagi Remaja

Fitur Family Pairing melibatkan orang tua agar ekosistem Tiktok aman bagi remaja.

TikTok saat ini dapat memberikan harga 200 ribu dolar AS per unggahan (Foto: ilustrasi aplikasi tiktok)
Foto: Vimeo
TikTok saat ini dapat memberikan harga 200 ribu dolar AS per unggahan (Foto: ilustrasi aplikasi tiktok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aplikasi Tiktok belum lama ini meluncurkan fitur baru Family Pairing. Fitur ini merupakan mode pelibatan keluarga untuk mengajak peran aktif orang tua dalam menciptakan ekosistem yang aman dan nyaman untuk remaja.

"Kebanyakan pengguna aplikasi Tiktok adalah Gen Y atau Gen Z usia 16-34 tahun, sebagai platform digital kami sadar bahwa kemanan dan kenyamanan pengguna adalah satu hal yang esensial yang jadi prioritas kami," ujar Head of Public Policy, TikTok Indonesia, Donny Eryastha, dalam temu media secara daring, Rabu (22/4).

Baca Juga

Menurut Donny mode pelibatan keluarga tersebut menjadi tambahan alat untuk menjaga ekosistem Tiktok aman bagi remaja. Sebelumnya untuk melindungi pengguna, Tiktok bahkan memberlakukan minimum usia 14 tahun.

"Mode pelibatan keluarga, family pairing, memungkinkan keluarga terlibat lebih erat saat anak remaja menggunakan Tiktok," dia melanjutkan.

Untuk pesan langsung (DM), Tiktok hanya mengizinkan pengguna berkirim pesan dalam bentuk teks, tidak untuk gambar atau video yang rentan disalahgunakan. Bahkan, belum lama ini, Tiktok membatasi penggunaan DM untuk pengguna usia di bawah 16 tahun.

Selain itu, Donny mengatakan Tiktok melakukan monitoring secara proaktif dan meninjau konten. Pengguna juga bisa melaporkan konten tidak menyenangkan di sudut kanan atas aplikasi.

"Kalau memang sempat terjadi penyalahgunaan, ada bermacam macam bentuk, misal konten tidak sesuai, vulgar, kekerasan, konten itu bisa diremove, pengguna bisa kita keluarkan dari Tiktok, kasus grooming atau trafficking dilaporkan ke pihak berwajib, Tiktok sudah bekerjasama juga," kata Donny.

Sementara itu, dalam menciptakan ekosistem internet yang baik untuk remaja, menurut Spesialis Perlindungan Anak, UNICEF Indonesia, Astrid Gonzaga Dionisio, diperlukan keterbukaan komunikasi antara remaja dan orang tua.

"Harus membangun trust, bagaiaman kita berteman dengan anak kita di dunia cyber, tidak bisa anak remaja posting kita marah-marah di situ. Caranya, kita memperlakukan anak kita sebagai teman, sahabat, bisa berbicara hal-hal sensitif, dan bersama mengeksplorasi hal-hal baru," ujar Astrid.

Fitur Family Pairing memungkinkan orang tua untuk terhubung dengan akun TikTok anak remajanya dan menerapkan sejumlah pengaturan, seperti Manajemen Waktu Layar untuk mengatur berapa lama anak remaja dapat menghabiskan waktu di TikTok setiap harinya dan pengaturan Mode Terbatas untuk membatasi tampilan konten yang mungkin tidak pantas anak.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement