Sabtu 25 Apr 2020 06:46 WIB

Ventilator Lulus Uji, NASA Tunggu Persetujuan Produksi

NASA mengembangkan prototipe ventilator dalam 37 hari.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Friska Yolandha
Ventilator (ilustrasi). Sebuah ventilator prototipe yang dibuat dalam waktu 37 hari oleh para insinyur di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di Pasadena, California, lulus tes pekan ini di Sekolah Kedokteran Icahn di Mount Sinai, New York City.
Foto: Royal Papworth Hospital via AP
Ventilator (ilustrasi). Sebuah ventilator prototipe yang dibuat dalam waktu 37 hari oleh para insinyur di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di Pasadena, California, lulus tes pekan ini di Sekolah Kedokteran Icahn di Mount Sinai, New York City.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sebuah ventilator prototipe yang dibuat dalam waktu 37 hari oleh para insinyur di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di Pasadena, California, lulus tes pekan ini di Sekolah Kedokteran Icahn di Mount Sinai, New York City. Pejabat resmi mengumumkan kabar ini pada Kamis (23/4).

Direktur JPL Michael Watkins mengatakan JPL berspesialisasi dalam pesawat ruang angkasa, bukan manufaktur perangkat medis. Tetapi JPL memiliki beberapa spesialisasi, seperti teknik yang sangat baik, pengujian ketat dan pembuatan prototipe cepat.

Baca Juga

“Ketika orang-orang di JPL menyadari mereka mungkin memiliki apa yang diperlukan untuk mendukung komunitas medis dan komunitas yang lebih luas, mereka merasa itu adalah tugas untuk berbagi kecerdikan, keahlian dan dorongan mereka,” ujar Watkins dalam pernyataan, seperti yang dilansir Space, Sabtu (25/4).

Mesin baru, yang disebut Ventilator Intervention Technology Accessible Locally (VITAL) menampilkan desain fleksibel yang mengakomodasi penggunaan di rumah sakit lapangan sementara. Contohnya hotel dan pusat konvensi yang digunakan untuk menengani membludaknya pasien Covid-19.

Ventilator menjadi sumber daya yang berharga akhir-akhir ini, karena pasien-pasien itu berakhir dengan kesulitan pernapasan. Kebutuhannya sangat genting sehingga perusahaan seperti Ford, General Motors, SpaceX dan Tesla telah menugaskan beberapa insinyur terpintar mereka untuk merancang dan mengembangkan mesin pernapasan.

JPL ikut serta dan kontribusinya kini telah diperiksa oleh para peneliti di Gunung Sinai. Direktur inovasi Human Simulation Lab and Associate Professor of Anesthesiology, Preoperative and Pain Medicine and Genetics and Genomics Sciences di Icahn School of Medicine, Matthew Levin mengatakan pihaknya sangat senang dengan hasil pengujian yang dilakukan di laboratorium simulasi manusia dengan kesetiaan tinggi.

“Prototipe NASA dilakukan seperti yang diharapkan di bawah berbagai macam kondisi pasien yang disimulasikan. Tim merasa yakin ventilator VITAL akan dengan aman memberikan ventilasi pada pasien yang menderita Covid-19 di Amerika Serikat dan di seluruh dunia,” ujar Levin.

VITAL dimaksudkan menambah daripada menggantikan ventilator rumah sakit tradisional, yang dapat beroperasi selama bertahun-tahun dan membantu pasien dengan berbagai penyakit. Perangkat baru ini dirancang khusus untuk penderita Covid-19 dan memiliki masa hidup yang direncanakan tiga hingga empat bulan.

Kepala petugas kesehatan dan medis NASA, JD Polk mengatakan unit perawatan intensif menemui pasien Covid-19 yang membutuhkan ventilator yang sangat dinamis. “Niat dengan VITAL adalah untuk mengurangi kemungkinan pasien akan mencapai stadium lanjut dari penyakit dan memerlukan bantuan ventilator yang lebih maju,” ujar Polk.

NASA sedang mencari persetujuan jalur cepat untuk VITAL dari Food and Drug Administration AS. Badan antriksa berencana menawarkan lisensi gratis untuk ventilator baru dan saat ini menjangkau mitra manufaktur potensial di sektor medis swasta.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement