Sabtu 02 May 2020 11:13 WIB

Nasi Anjing yang Bikin Gaduh

Fenomena nasi anjing ini sempat menjadi viral dan berujung pada polemik.

Bungkusan nasi anjing yang menuai polemik.
Foto: Dr Iswandi Syahputra
Bungkusan nasi anjing yang menuai polemik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dikejutkan dengan pemberian bantuan makanan siap santap berlogo kepala anjing. Bantuan tersebut diterima warga Warakas yang tinggal di sekitar Masjid Babah Alun pada Ahad (26/4) dini hari.

Di bungkusan makanan itu juga terdapat tulisan "Nasi Anjing, Nasi Orang Kecil, Bersahabat dengan Nasi Kucing #Jakartatahanbanting". Penamaan nasi anjing yang tidak wajar menjadi persoalan besar karena diksi itu tak lazim digunakan sebagai penamaan makanan.

Apalagi, penerima bantuan makanan yang sebagian besar beragama Islam, yang tentunya pelabelan nasi anjing secara sederhana diartikan sebagai makanan yang tidak patut atau haram untuk dikonsumsi.

Fenomena nasi anjing ini sempat menjadi viral dan berujung pada polemik di tengah masyarakat. Tentu, ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar tidak sekadar memberi bantuan, tetapi perlu juga diperhatikan etika dan adab. Sehingga, tidak ada lagi kegaduhan masyarakat yang muncul di tengah pandemi Covid-19.

PENGIRIM: Nurul Aqidah, Bogor

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement