REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ayam merupakan salah satu bahan makanan yang mudah diolah menjadi berbagai macam masakan. Tak heran bila daging ayam menjadi salah satu bahan makanan yang banyak dibeli sebagai persediaan selama karantina mandiri.
Di sisi lain, daging ayam termasuk bahan makanan yang memiliki risiko tinggi terhadap kontaminasi bakteri. Oleh karena itu, proses persiapan, penyimpanan hingga memasak daging ayam harus dilakukan dengan baik.
Ada empat hal yang perlu diketahui terkait penyimpanan daging ayam di dalam kulkas. Berikut ini adalah ke empat hal tersebut seperti dilansir Woman's Day, Sabtu (9/5).
Kulkas Atas dan Kulkas Bawah
Menyimpan daging ayam di kulkas merupakan salah satu cara efektif untuk memperpanjang masa penyimpanannya. Suhu dingin kulkas dapat memperlambat pertumbuhan bakteri pada daging ayam.
Daging ayam mentah bisa bertahan hingga dua hari bila disimpan di kulkas bagian bawah atau fridge. Di tempat yang sama, daging ayam matang bisa bertahan hingga empat hari. Bila ingin menyimpan daging ayam mentah lebih dari dua hari atau daging ayam matang lebih dari empat hari, simpan di kulkas bagian atas atau freezer.
Tanda Ayam Masih Baik Dikonsumsi
Ada beberapa tanda yang dapat menunjukkan bahwa daging ayam sudah tak layak untuk dikonsumsi. Salah satunya adalah tanggal kadaluarsa. Daging ayam matang atau mentah yang sudah melewati tanggal kadaluarsa sudah tak lagi aman untuk disantap.
Tanda lain yang bisa diwaspadai adalah perubahan warna, aroma atau tekstur. Warna, aroma atau tekstur yang berubah menandakan bahwa daging telah membusuk. Misalnya, daging ayam berubah warna menjadi hijau keabuan, berbau asam atau memiliki tekstur berlendir.
Cara Aman Menyimpan Ayam di Freezer
Daging ayam mentah yang utuh bisa disimpan di dalam freezer hingga satu tahun. Namun daging ayam mentah yang sudah dipotong-potong bisa disimpan di dalam freezer hingga sembilan bulan.
Akan tetapi, masa penyimpanan daging ayam matang tidak bisa terlalu lama di dalam freezer. Batas penyimpanan daging ayam matang di freezer hanya bisa sampai enam bulan.
Daging ayam perlu disimpan dengan cara yang benar agar kualitasnya tetap terjaga di dalam freezer. Penyimpanan yang benar juga dapat menghindari daging ayam dari freezer burn.
Daging ayam bisa disimpan dalam kemasan plastik aslinya. Namun agar lebih tahan lama, bungkus lagi kemasan plastik tersebut dengan aluminium foil.
Akan tetapi, daging ayam juga bisa dipindahkan ke freezer bag terlebih dahulu. Keluarkan udara dari freezer bag sebanyak mungkin sebelum kemasan tersebut disegel dan disimpan di dalam freezer.
"Mencairkan" Ayam Beku
Daging ayam beku harus dinormalkan kembali ke suhu ruangan sebelum diolah menjadi masakan. Ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk "mencairkan" atau mengembalikan daging ayam beku ke suhu normal.
Cara paling aman adalah dengan memindahkan daging ayam beku dari freezer ke kulkas bagian bawah atau fridge. Akan tetapi cara ini membutuhkan waktu sekitar 24 jam. Setelah tak lagi beku, daging ayam yang ada di dalam fridge ini bisa bertahan hingga 1-2 hari sebelum dimasak.
Cara kedua yang lebih cepat adalah dengan metode air dingin. Yang perlu dilakukan hanyalah merendam daging ayam beku ke dalam wadah berisikan air dingin. Pastikan daging ayam beku dikemas dalam kemasan anti bocor sehingga tidak berkontak langsung dengan air.
Dengan cara ini, daging ayam dalam kemasan kecil bisa "mencair" dalam waktu satu jam, sedangkan untuk ayam utuh membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam. Pastikan mengganti air rendaman setiap 30 menit. Setelah tak lagi beku, ayam tersebut harus segera dimasak.
Cara yang paling cepat adalah dengan metode microwave. Keluarkan daging ayam dari kemasan dan pindahkan daging ayam tersebut ke wadah yang aman untuk microwave.
Atur microwave pada pengaturan defrosting atau pengaturan sedang-tinggi (sekitar 70 persen tenaga) selama 9-10 menit per pon daging ayam utuh, atau 6-8 menit per pon untuk dada ayam yang dibelah dua. Setelah tak lagi beku, daging ayam harus segera dimasak.