REPUBLIKA.CO.ID,SOLO – Selama hampir dua bulan, kebijakan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah telah dilaksanakan oleh mahasiswa di berbagai wilayah Indonesia.
Pada Sabtu (9/5), Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jamal Wiwoho menjadi pembicara dalam diskusi daring (online) yang diselenggarakan oleh Aliansi Mahasiswa Pendidikan Mulawarman. Selain Jamal hadir sebagai pembicara dari tuan rumah, Harry Setya Nugraha selaku dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman. Agenda tersebut mengangkat tema "Kuliah Daring sebagai Tantangan ataukah Peluang?".
Rencana perkuliahan secara daring sebenarnya telah dicanangkan sejak Mohamad Nasir masih menjabat sebagai Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti). Menurut rencana awal diharapkan pembelajaran secara daring bisa terlaksana sampai 30 persen di masing-masing universitas. Namun kondisi saat ini membuat rencana tersebut 100 persen telah dilaksanakan oleh hampir semua universitas di Indonesia. UNS setidaknya sejak 16 Maret 2020, telah melaksanakan perkuliahan secara daring.
Pada kesempatan tersebut Jamal menjelaskan, disrupsi pelayanan tridarma perguruan tinggi terjadi di masa krisis Covid-19 ini. Beberapa kebijakan diambil oleh UNS untuk tetap menjalankan tridharma perguruan tinggi dengan melakukan penjadwalan ulang terhadap pelaksanaan kegiatan universitas. Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran dilaksanakan secara daring, mulai dari pembelajaran sampai dengan proses wisuda dilakukan secara online.
Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) tersebut menjelaskan kuliah daring bisa dilaksanakan secara sinkronus misalnya dengan zoom cloud meeting, maupun ansinkronus misalnya dengan WhatsApp Group, Spada, open couse where, surel atau e-mail, sms broadcast dan sebagainya. Sehingga beban pulsa atau kuotanya tidak begitu mahal.
"Kuliah daring dengan sistem tersebut dapat memberi tiga manfaat yakni bisa berjalan efektif, efisien, bisa terdokumentasi dengan baik dan tetap terpenuhinya jam belajar sesuai ketentuan," papar Jamal seperti tertulis dalam siaran pers, Senin (11/5).
Kemudian dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, UNS menjadikan Rumah Sakit milik universitas sebagai pusat penelitian Covid-19. Sedangkan pengabdian masyarakat tetap dilaksanakan dengan melakukan kuliah kerja nyata (KKN) Tematik Covid-19 yang dilakukan secara daring oleh mahasiswa UNS. Penjadwalan ulang KKN juga dilakukan, yang biasa dilaksanakan bulan Agustus, dimajukan menjadi akhir April sampai Mei 2020.
Jamal menambahkan, kuliah daring memang tidak sesempurna perkuliahan di kelas secara langsung. Pelaksanaannya memerlukan kombinasi yang baik antara fasilitas yang digunakan serta kemampuan dari sumber daya manusianya. Kemampuan untuk beradaptasi dengan kondisi saat ini penting untuk diperhatikan. Contohnya dosen maupun mahasiswa diharapkan bisa menyesuaikan dengan perkembangan sistem teknologi yang digunakan dalam pelaksanaan kelas online dengan berbagai aplikasi.
"Jika dibandingkan memang belum sebaik dengan sistem kuliah di kelas, namun dalam keadaan seperti ini roda tridarma perguruan tinggi tetap harus berjalan," jelas dia.