REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Manusia telah bergerak selangkah lebih dekat ke perjalanan udara bebas emisi karbon. Caixin Global melaporkan para ilmuwan China sekarang telah mengembangkan mesin jet prototipe yang menggunakan plasma udara untuk menghasilkan tenaga pendorong.
Perangkat prototipe menggunakan udara dan listrik untuk menghasilkan tenaga di bawah kondisi laboratorium. Perangkat prototipe itu dibangun oleh tim ilmuwan dari Institut Ilmu Teknologi di Universitas Wuhan.
Peneliti mencatat perangkat ini menghasilkan tenaga dengan mengompresi udara dan mengionisasi dengan gelombang mikro. Mereka mengatakan, mereka menggunakan teknologi untuk mengangkat bola baja baja satu kilogram di atas tabung kuarsa dengan diameter 24 milimeter.
"Mungkin untuk menerbangkan pesawat jet, udara plasma berkinerja tinggi di masa depan untuk menghindari emisi karbon dan pemanasan global yang timbul, akibat pembakaran bahan bakar fosil,” kata para peneliti di surat kabar tersebut, seperti yang dilansir dari Asia Times, Senin (11/5).
Daya dorong plasma, The Daily Mail melaporkan, adalah hal biasa pada pesawat ruang angkasa modern. Tetapi para insinyur telah lama berjuang untuk bekerja di atmosfer Bumi.
Tim China mengatakan, prototipe mereka telah mengatasi penghalang ini dan mampu menghasilkan daya dorong sebanyak mesin pesawat jet komersial, tanpa membakar bahan bakar fosil. Para peneliti bertujuan membangun sejumlah besar pendorong ini dengan sumber gelombang tinggi untuk meningkatkan desain prototipe menjadi jet berukuran penuh.
“Hasil kami menunjukkan, mesin jet yang didasarkan pada gelombang pendek udara plasma dapat menjadi alternatif yang berpotensi layak untuk mesin jet bahan bakar fosil konvensional,” kata profesor Jau tang di Universitas Wuhan Cina.
Ia menjelaskan motivasi ini adalah membantu memecahkan masalah pemanasan global, akibat penggunaan mesin pembakaran bahan bakar fosil oleh manusia. Misalnya, seperti mobil dan pesawat terbang.
“Tidak perlu bahan bakar fosil dengan desain kami dan karenanya tidak ada emisi karbon yang menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global,” ujarnya.
Plasma diproduksi ketika atom-atom dalam gas terionisasi. Para ahli astrofisika percaya plasma adalah bentuk materi yang paling melimpah di alam semesta dan merupakan yang pertama dari empat keadaan materi yang diciptakan setelah Big Bang.
Para ilmuwan melaporkan prototipe dapat diadaptasi oleh industri penerbangan komersial untuk menggantikan pesawat yang memancarkan karbon. Mereka sedang berupaya meningkat efisiensi perangkat untuk mewujudkan hal ini.