REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pusat Studi Kewilayahan, Kependudukan, dan Penanggulangan Bencana (Puska-PB) berkolaborasi dengan Mahasiswa Relawan Siaga Bencana (Maharesigana) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengajak seluruh masyarakat untuk memulai dan mengembangkan hobi berkebun di rumah. Hal ini dilakukan untukmu menguatkan ketahanan pangan di pandemi Covid-19
Guru Besar Fakultas Pertanian dan Peternakan, UMM, Profesor Jabal Tarik Ibrahim menilai, aplikasi ketahanan pangan sangat penting dilakukan saat ini. Usaha ini bisa membantu masyarakat memenuhi kebutuhan gizi secara mandiri. "Serta meningkatkan produktivitas masyarakat di rumah," jelas Jabal dalam keterangan pers yang diterima Republika.
Jaba berharap, masyarakat dapat bergotong royong untuk memenuhi ketersediaan komoditas pangan secara domestik. Menyiapkan komoditas dari tingkat rumah tangga, desa, kecamatan, sampai kota. Selain mengusir rasa bosan, bertanam merupakan salah satu langkah mudah untuk berdonasi oksigen.
Sebelumnya, Maharesigana UMM mengadakan kajian "Agro Online Pagandaru" khusus membahas ketahanan pangan. Acara ini dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut dengan pemateri berbeda. Di hari pertama membahas langkah-langkah meningkatkan kemandirian pangan. "Disusul dengan hari kedua dan ketiga dengan tema yang lebih khusus membahas ketahanan pangan dengan perspektif pertanian dan perikanan," ucap Ketua Maharesigana UMM, Rindya Fery Indrawan.
Menurut Rindya, pengetahuan melalui diskusi daring diperlukan di masa pandemi Covid-19. Kondisi krisis memaksa masyarakat untuk terus berinovasi dalam memenuhi kebutuhan pangan. "Kita harus beradaptasi dengan kondisi The New Normal,” jelas mahasiswa Magister Agrobisnis UMM tersebut.