REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak semua orang bisa minum susu. Mereka yang punya intoleransi laktosa kesulitan mencerna protein laktosa dari susu.
Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia Prof Dr Hardinsyah MS menjelaskan, orang yang memiliki intoleransi laktosa bisa melatih diri minum susu secara bertahap. Kelak, tubuh akan toleran.
"Atau gunakan susu fermentasi seperti yoghurt," kata Hardinsyah dalam bincang-bincang daring World Milk Day dan Hari Susu Nusantara 2020, Selasa.
Dadih atau dadiah juga bisa jadi pilihan untuk orang yang tak bisa minum susu. Minuman tradisional dari Minangkabau ini adalah yoghurt dari susu kerbau yang difermentasi di dalam batang bambu, menghasilkan minuman dengan tekstur creamy dengan rasa asam, manis dan asin.
Susu khas Minangkabau yang sulit ditemui di perkotaan ini bisa dinikmati dengan emping beras alias ampiang dadiah lengkap dengan gula aren cair. Hanya 35 persen orang di atas usia antara 7 hingga 8 tahun yang mampu mencerna laktosa.
Seiring bertambahnya usia, menurut Hardinsyah, usus kehilangan kemampuan untuk memproduksi enzim laktase yang cukup untuk mencerna protein laktosa dari susu. Ini kemudian mengarah pada akumulasi laktosa di saluran pencernaan, menyebabkan kembung, radang, dan diare.