Jumat 12 Jun 2020 22:54 WIB

Mahasiswa Ajak Masyarakat Mengubah Limbah Menjadi Berkah

Kegiatan ini diinisiasi oleh para mahasiswa Kuliah Peduli Negeri Mercu Buana.

Para mahasiswa menunjukkan sabun produk dari olahan minyak jelantah berupa sabun batangan dan sabun cair.
Foto: Dok. Pri
Para mahasiswa menunjukkan sabun produk dari olahan minyak jelantah berupa sabun batangan dan sabun cair.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok Kuliah Peduli Negeri bertemakan Mengubah Limbah Menjadi Berkah memilih media sosial Youtube sebagai saluran dalam menyampaikan pesan kepada khalayak umum. Mahasiswa-mahasiswa dari program studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana yang menjalani perkuliahan di tingkat akhir harus mengambil mata kuliah Kuliah Peduli Negeri ini.

Perkuliahan Kuliah Peduli Negeri tersebut bertujuan agar mahasiswa memberikan keilmuannya yang didapat selama perkuliahan kepada masyarakat atau kelompok tertentu. Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Kuliah Peduli Negeri dibentuk dalam kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 6-7 orang. 

Dunia pendidikan di Indonesia juga merasakan dampak dari wabah virus corona, perkuliahan semester genap tahun akademik 2019/2020 berubah total. Kelas-kelas tatap muka menjadi kelas dengan pembelajaran jarak jauh, tidak ada lagi pertemuan antara dosen dengan para mahasiswa dalam ruangan kelas. 

Perubahan pola perkuliahan juga berdampak pada perkuliahan Kuliah Peduli Negeri untuk meminimalisasikan kegiatan yang melibatkan orang banyak. Itu mahasiswa adalah kelompok elite yang terpelajar, situasi keadaan darurat wabah virus corona tidak menjadi penghalang kegiatan perkuliahan, 

"Memanfaatkan platform digital adalah salah satu strategi yang tepat untuk digunakan di masa pandemi seperti ini, karena mahasiswa diharapkan tetap bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui program Kuliah Peduli Negeri," kata Kurniawan Prasetyo, M.Ikom, selaku dosen pengampu mata kuliah Kuliah Peduli Negeri, di Jakarta, Jumat (12/6).

Sesuai keputusan dari rektor dan arahan dosen, kata dia, akhirnya ditetapkan bahwa pelaksanaan Kuliah Peduli Negeri semester ini menggunakan platform digital. Perubahan tersebut membuat semua kelompok yang terlibat perkuliahan yang diampu oleh dosen yang biasa disapa dengan sapaan Pak Tio itu langsung berubah haluan.

Dari rencana kegiatan dalam bentuk pelatihan, seminar, dan workshop secara tatap muka langsung dengan audiens berubah menjadi online karena platform digital menjadi sarana utama kegiatan. "Youtube sudah menjangkau banyak penduduk Indonesia seperti yang dilansir oleh katadata.co.id pada Rabu, 6 Maret 2019, dari hasil suvei We Are Social menyebutkan bahwa penduduk Indonesia yang aktif bermain media sosial sebanyak 150 juta orang," ujarnya.

Menurut dia #ari beragam media sosial yang digunakan, Youtube paling banyak diakses  yaitu sebanyak 88% dari total pengguna medsos pada 2019. 

“Alasan pemilihan Youtube sebagai platform digital kelompok kami adalah supaya konten yang kami buat bisa menjangkau audiens secara luas sehingga apa yang kami sampaikan dapat menjadi inspirasi buat orang lain,” ujar ketua kelompok Isidorus Teddy.

Teddy juga mengajak untuk melihat video-video yang ada di channel KPN UMB 2020 ketika memberikan sabun hasil dari olahan minyak jelantah kepada masyarakat di pemukiman padat. 

Limbah Menjadi Berkah, tema yang dipilih oleh kelompok yang diketuai oleh Teddy, berawal dari keresahan akan dampak dari meningkatnya penggunaan minyak goreng yang kemudian menjadi minyak jelantah. 

"Minyak goreng yang digunakan berkali-kali berdampak tidak baik untuk kesehatan. Minyak jelantah merupakan limbah karena bilangan asam dan peroksidanya meningkat dan mengandung senyawa karsinogenik selama proses penggorengan," kata dia. 

Oleh karena itu, minyak jelantah akan menjadi limbah rumah tangga berwujud limbah cair yang masuk ke aliran air yang menuju sungai hingga laut yang berdampak pada rusaknya ekosistem perairan atau jika dibuang ke tanah akan mencemari lingkungan dengan rusaknya air tanah. 

“Memang penting para mahasiswa, kaum milenial yang sangat lengket dengan sosmed berkoloborasi kebaikan, berkontribusi nyata, membuat konten kreatif dan positif untuk di-share ke banyak orang sehingga dapat membangun & meningkatkan kesadaran pentingnya mengelola limbah rumah tangga sebagai upaya melestarikan alam agar alam tetep indah, cakep, nyaman dinikmati saat ini dan generasi selanjutnya,” tambah Sumanjaya, fotografer sekaligus pemerhati lingkungan.

Berawal dari keresahan akan meningkatnya limbah minyak jelantah, mereka ingin memanfaatkan minyak jelantah menjadi sesuatu yang memiliki kegunaan lainnya. 

"Kemudian niatan tersebut terkait dengan situasi saat ini, pandemi virus corona yang salah satu pencegahan penyebaran virus selain menjaga jawak aman dan penggunaan masker ketika harus beraktivitas di luar rumah adalah mencuci tangan dengan menggunakan sabun,"

Di saluram Youtube KPN UMB 2020, dipaparkan langkah-langkah pembuatan sabun dari bahan dasar minyak jelantah, bahan-bahan yang diperlukan. Alat-alat yang digunakan, dan anjuran-anjuran agar selama proses pembuatan sabun berjalan aman dan lancar.

“Intinya bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan sabun dari minyak jelantah ini selailn minyak jelantah adalah NaOH dan air. Semua ini mudah dilakukan oleh siapa saja asal mengikuti anjuran saat pembuatan sabun. Jadi, silakan disimak videonya dan dicoba langkah-langkahnya ya,” kata Teddy.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement