Selasa 30 Jun 2020 17:41 WIB

Agar Internet Selalu Lancar Jaya

Banyak faktor yang menyebabkan konektivitas internet menjadi lambat.

Rep: Setyanavidita Livikacansera/ Red: Setyanavidita livicansera
Perhatikan konektivitas agar kegiatan digital lancar.
Foto: Dok TP Link
Perhatikan konektivitas agar kegiatan digital lancar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Di kala pandemi, konektivitas internet kian memegang peran yang krusial. Sayangnya, banyak faktor yang menyebabkan konektivitas internet menjadi lambat.

Mulai dari, infrastruktur internet, interferensi jaringan, penggunaan data, trafik yang tinggi, faktor pemilihan perangkat dan hingga adanya kerusakan perangkat.

Baca Juga

Marketing manager TP Link Indonesia, Yoshia mengungkapkan, masih banyak yang percaya perlu trik mengutak-atik pengaturan pada smartphone maupun laptop untuk memperlancar konektivitas. Mulai dari, mencabut dan memasang kembali kartu SIM, mode pesawat, mematikan jaringan sementara, atau rutin memulai kembali perangkat router. ”Selain itu, banyak juga yang menganggap perangkat jaringan adalah satu kesatuan dengan layanan internet atau layanan Internet Service Provider (ISP). Padahal, perangkat jaringan dan layanan internet merupakan dua hal yang berbeda namun melengkapi,” jelasnya.

Menurut Yoshia, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menjaga konektivitas internet selama bekerja dari rumah. Pertama, agar penggunaannya mencukupi, perhitungkan jumlah bandwidth yang tersedia dengan jumlah perangkat yang akan menggunakan bandwidth tersebut.

Sebagai contoh, kata Yoshia, penggunaan paket internet 10 mbps yang dibagi untuk 10 perangkat akan membuat masing-masing perangkat mendapatkan kecepatan internet sebesar 1 Mbps. Jika kecepatan akses internet tidak lebih dari 50 Mbps maka pengguna dapat menggunakan perangkat yang memiliki port wide area network (WAN) dengan rating fast ethernet (100 Mbps).

Tetapi jika kecepatan akses internet pengguna sudah berada di atas nilai tersebut, maka sebaiknya menggunakan perangkat yang memiliki port WAN dengan rating gigabit etherent berkecepatan 1.000 Mbps.

Kemudian, jaringan yang terganggu kerap disebabkan penggunaan perangkat jaringan yang tidak sesuai karena tidak memperhatikan kebutuhan dasar pengguna. Contohnya, penggunaan router entry level untuk kegiatan bisnis atau perkantoran yang sudah tentu jumlah perangkat yang tersambung akan jauh lebih banyak melebihi spesifikasi hardware.

Oleh karena itu, pilihlah perangkat router yang mendukung dual band 2.4 GHz dan 5GHz agar performa lebih maksimal. “Rata-rata router TP-Link memiliki kemampuan band steering otomatis yang membagi perangkat sesuai dengan band-nya secara otomatis. Hal ini akan mempengaruhi performa mengingat sekarang juga sudah banyak perangkat yang mendukung dual band,” kata Yoshia.

Pelajari pula topologi penempatan router yang optimal. Bahan-bahan di kantor seperti aluminium termasuk bahan yang bisa mempengaruhi kinerja router menjadi lebih buruk. 

Kemudian, untuk aktivitas daring ringan seperti browsing, bermain media sosial, mengunduh dan chatting, kita dapat menggunakan router entry level, seperti TL-WR840N. Tetapi jika kebutuhan pengguna didominasi gim daring dan streaming, maka pengguna disarankan menggunakan perangkat router mid-high yang memiliki kemampuan //dual band// seperti produk Archer atau Deco. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement