Jumat 03 Jul 2020 17:41 WIB

Satelit SpaceX Halangi Penemuan Planet 9

Satelit SpaceX memancarkan sinar yang mengganggu gambar observatorium Rubin.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Dwi Murdaningsih
Peluncuran satelit Starlink. ilustrasi
Foto: reuters
Peluncuran satelit Starlink. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sebuah teleskop baru di Amerika SELATAN, seperti yang diharapkan oleh para astronom, mendeteksi  temuan awal Planet 9. Planet 9 adalah sebuah dunia yang diprediksi beberapa ilmuwan ada di pinggiran tata surya kita.

Namun, Observasi dan temuan dari teleskop atas planet itu terhalang  oleh ratusan satelit Internet yang dimiliki oleh SpaceX milik Elon Musk. Para astronom mengatakan jejak cahaya yang dilepaskan oleh satelit Starlink dapat mengganggu gambar yang diambil di Observatorium Rubin, tempat teleskop penemu diletakkan.

Baca Juga

SpaceX dalam beberapa waktu terakhir diketahui berupaya meredupkan Starlink-nya. Namun, temuan para astronom mendapati pancaran Starlink milik Elon Musk itu mengganggu pengamatan mereka.

 "Komunitas astronomi tidak siap untuk ini, dan tentu saja kami tidak didanai untuk itu," kata Tony Tyson, kepala ilmuwan Observatorium Rubin dikutip dari CNN.

SpaceX belum bersedia berkomentar soal perkara ini. Starlink adalah konstelasi internet berbasis satelit yang  menyelimuti Bumi demi penyediaan broadband berkecepatan tinggi.

Starlink sering disebut-sebut berpotensi membawa konektivitas ke miliaran orang yang masih kekurangan akses internet yang dapat diandalkan. Gagasan ini membutuhkan segerombolan satelit yang beroperasi di orbit rendah Bumi - sekitar 340 mil untuk memberikan cakupan Internet yang berkelanjutan.

Perusahaan lain telah mencoba dan gagal membangun konstelasi internet seperti itu selama beberapa dekade. Tapi SpaceX sudah meluncurkan satelit baru dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Lebih dari 400 satelit Starlink telah diorbitkan sejak Januari, dan SpaceX berencana untuk menumbuhkan Starlink agar mencakup lebih dari 40.000 satelit. Itu lima kali jumlah total satelit yang telah diluncurkan manusia sejak awal spaceflight.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement