REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beragam studi terbaru mengungkapkan bahwa virus SARS-CoV-2 bisa menyerang berbagai organ penting selain paru. Salah satu di antaranya adalah hati atau liver.
"Satu dari dua penderita Covid-19 mengalami gangguan fungsi hati," jelas Dr dr Irsan Hasan SpPD-KGEH FINASIM dalam webinar yang diselenggarakan Kalbe Ethical Customer Care (KECC) dan Hepamax.
Berdasarkan penelitian, menurut Irsan, pasien Covid-19 yang mengalami gangguan fungsi hati cenderung memiliki keluaran atau kondisi yang lebih buruk. Pasien Covid-19 yang mengalami gangguan fungsi hati juga memiliki risiko perawatan di unit perawatan intensif (ICU) dan kematian yang lebih tinggi.
"Makin jelek gangguan fungsi hatinya, makin jelek kondisinya," tambah Dr Irsan.
Sementara itu, penderita penyakit hati kronik yang terkena Covid-19 juga berisiko menjalani perawatan yang lebih lama. Pasien-pasien ini juga berisiko untuk lebih lama memerlukan ventilator dibandingkan pasien-pasien Covid-19 yang tak memiliki komorbid penyakit hati kronik.
"Beberapa penelitian berhasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penyakit hati kronik dengan meningkatnya keparahan Covid-19," jelas Irsan.
Berdasarkan hal ini, Irsan mengatakan, orang yang memiliki penyakit hati maupun yang tidak, perlu sama-sama melakukan pencegahan penularan Covid-19. Salah satu di antaranya dengan mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan lebih sering dengan air
dan sabun atau membersihkan tangan dengan penyanitasi tangan, serta menjaga jarak.
"Intinya, mari sama-sama cegah Covid-19," jelas Irsan.