Selasa 14 Jul 2020 20:57 WIB

KBRI Khartoum Bantu 20 WNI yang Terisolir karena Lockdown

Kunjungan dipimpin langsung Dubes KBRI Khortoum, Rossalis R Adena.

 Ilustrasi Lockdown
Foto: Tim Republika
Ilustrasi Lockdown

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Satgas Covid-19 KBRI Khartoum mengunjungi 10 mahasiswa Indonesia yang terisolir akibat lockdown. Sepuluh mahasiswa Indonesia itu menjadi pengurus masjid di daerah Sya'biah, Bahri, dikunjungi Satgas yang dipimpin langsung Dubes RI Khartoum, Rossalis R Adena pada Sabtu, 27 Juni 2020.

Dalam kunjungan itu, Satgas Covid-19 KBRI Khourtum memberikan bantuan sembako, uang tunai dan masker kain, juga untuk menyampaikan uang kiriman dari orang tua mereka di Indonesia. Kunjungan yang dilakukan bersinergi dengan PPI Sudan tersebut juga dimanfaatkan juga oleh ketua dan pengurus PPI Sudan untuk menyampaikan bantuan langsung tunai dari Ikatan Alumni Sudan (IAS) kepada dua mahasiswa Indonesia yang sangat membutuhkan.

Dubes Rossalis menyampaikan kegiatan ini merupakan wujud perhatian dan kepedulian kepada WNI yang berada di Sudan. Termasuk pelayanan dan perlindungan kepada seluruh WNI di Sudan khususnya dalam masa pandemi Covid-19. KBRI Khartoum, kata Rossalis, akan terus mengupayakan agar pihak-pihak terkait di Indonesia, termasuk pemerintah daerah di Indonesia dapat membantu warganya yang sedang belajar di Sudan.

Wakil para mahasiswa Indonesia tersebut, menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi kepada Dubes RI Khartoum beserta seluruh staf, serta ketua, pengurus PPI Sudan dan Ikatan Alumni Sudan (IAS) atas perhatian juga bantuan yang diberikan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement