Kamis 16 Jul 2020 03:00 WIB

Saat Anggota Keluarga Alami Depresi, Coba Lakukan Ini

Pandemi memicu banyak perubahan yang tak jarang membuat orang menjadi depresi.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Pandemi memicu banyak perubahan yang tak jarang membuat orang menjadi depresi (Foto: ilustrasi depresi)
Foto: Pxhere
Pandemi memicu banyak perubahan yang tak jarang membuat orang menjadi depresi (Foto: ilustrasi depresi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 memicu terjadinya banyak perubahan dan pembatasan dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi yang berbeda ini tak jarang turut mempengaruhi kesehatan mental.

Perubahan-perubahan yang terjadi di masa pandemi dapat membuat seseorang lebih terpapar dengan beragam faktor risiko depresi. Beberapa di antaranya adalah kegiatan fisik yang tak aktif, kurangnya struktur dan rutinitas, kurangnya dukungan sosial, kesendirian dan keterbatasan dalam melakukan hal-hal yang disenangi.

Baca Juga

Pandemi terdahulu seperti SARS dan flu babi juga menunjukkan bukti bahwa beberapa tindakan untuk mengendalikan penyakit, seperti karantina dan isolasi sosial, dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan mental. Bukti yang berkembang menunjukkan bahwa dampak ini bisa dirasakan di berbagai kelompok usia, terutama orang-orang berusia muda.

Bila anggota keluarga di rumah tampak mengalami depresi selama pandemi Covid-19, setidaknya ada dua hal yang dapat dilakukan untuk membantu. Berikut ini adalah kedua hal tersebut seperti dilansir Inverse, Kamis (16/7).

Mengenali Petunjuk Dalam Perilaku

Banyak orang yang kesulitan untuk meminta bantuan atau memberitahu apa yang mereka rasakan ketika mengalami depresi. Jangan menganggap seseorang baik-baik saja hanya karena mereka mengatakan mereka baik-baik saja.

Perhatikan pula gejala-gejala depresi yang mungkin dialami anggota keluarga di rumah. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memperhatikan perilaku mereka dan mengenali hal-hal yang tak biasa. Beberapa contohnya adalah tidur lebih larut, tidak makan, menatap dalam waktu lama, sampai membatalkan atau menghindari banyak hal.

photo
Depresi. Ilustrasi - (Sciencealert)

Ketika seseorang merasa depresi, dai cenderung akan berkutat pada pikiran-pikiran yang negatif. Bantu dia untuk lepas dari pikiran negatif tersebut dan bisa melihat sesuatu dari sisi yang berbeda.

Orang-orang dengan depresi juga cenderung menarik diri dari orang lain serta aktivitas-aktivitas. Coba ajak dia untuk kembali terlibat dengan sesuatu yang dia anggap penting, misalnya dengan mengajak dia menghabiskan waktu di alam terbuka atau berolahrga.

Di samping itu, seseorang yang mengalami depresi juga kerap mengalami kesulitan untuk meyelesaikan masalah. Kegiatan sehari-hari dan masalah sepele pun dapat dengan cepat membuat dia merasa kewalahan. Beri dukungan dengan cara bersikap tenang dan bantu dia membuat solusi untuk suatu permasalahan yang sedang dihadapi. Beri pemahaman bahwa solusi tersebut lebih baik daripada menghindari permasalahan.

Cari Bantuan

Orang yang mengalami depresi juga membutuhkan pertolongan dari tenaga kesehatan profesional. Ada beragam terapi yang sudah terbukti efektif untuk membantu mengatasi depresi. Bantu dan dampingi dia untuk mendapatkan layanan kesehatan mental yang tepat.

Di sisi lain, orang yang mendampingi pasien depresi juga harus memperhatikan kesehatan fisik dan mental diri sendiri. Luangkan waktu untuk merawat dan memperhatiakn diri sendiri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement