Ahad 26 Jul 2020 00:15 WIB

Tips Menghangatkan Sisa Makanan

Proses memanaskan makanan haruslah benar agar terhindar dari keracunan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Proses memanaskan makanan haruslah benar agar terhindar dari keracunan (Foto: ilustrasi makanan)
Foto: Pixabay
Proses memanaskan makanan haruslah benar agar terhindar dari keracunan (Foto: ilustrasi makanan)

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Selama masa karantina mandiri, tidak sedikit yang memesan makanan dalam jumlah banyak atau mengasah keterampilan memasak di dapur. Saking semangatnya, seringkali terdapat sisa makanan yang sayang jika dibuang.

Menghangatkan kembali makanan adalah cara bagus untuk menghemat uang, sekaligus menghindari kemubaziran. Di sisi lain, tentunya kita tidak mau menempatkan diri dan keluarga pada risiko keracunan makanan akibat proses yang salah.

Baca Juga

Juru bicara Dewan Informasi Keamanan Makanan Australia, Lydia Buchtmann, mengatakan memanaskan ulang makanan bisa dilakukan sebanyak yang diinginkan. Dengan catatan, makanan benar-benar panas dalam prosesnya.

Dia menyarankan proses pemanasan hingga mencapai suhu 82 derajat Celsius ke tengah bagian makanan. Pastikan betul tingkatan panas itu dengan memakai temperatur makanan ke tengah piring atau wadah makanan.

"Anda dapat menyimpan makanan sisa selama dua hingga tiga hari di lemari es, selama kulkas itu berada pada suhu lima derajat Celcius secara konsisten," katanya, dikutip dari laman Mirror, Sabtu (25/7).

Lydia menambahkan pengecualian untuk makanan yang dikonsumsi ibu hamil, lansia, dan pasien gangguan sistem kekebalan tubuh. Kelompok yang cenderung lebih rentan tersebut hanya boleh menyantap makanan yang paling lama disimpan 24 jam.

Meletakkan makanan sisa di freezer bisa menambah waktu penyimpanan sebelum memanaskan, namun tidak akan bertahan selamanya. Sematkan label tanggal pada makanan beku untuk memastikan tidak menyimpannya terlalu lama.

Salah satu metode untuk menjaga keamanannya adalah dengan menempatkan dalam wadah kecil agar lekas dingin, sebelum dimasukkan langsung ke dalam lemari pembeku. Pasalnya, membiarkan makanan menjadi dingin perlahan bisa berbahaya.

Jurnalis sains dan presenter televisi Michael Mosley mengatakan microwave adalah cara paling praktis memanaskan sisa makanan. Akan tetapi, panasnya cenderung tidak merata sehingga dianjurkan mengaduknya selama proses pemanasan.

Pakar diet dan keamanan makanan berlisensi, Dorothy Richmond, memberi kiat memanaskan makanan sisa dengan kompor. Dia menyarankan untuk meletakkan makanan di atas kompor selama 10 hingga 20 menit, sampai benar-benar panas.

Memanaskan kembali makanan ke suhu yang cukup tinggi akan membunuh sebagian besar bakteri penyebab keracunan makanan. Meski demikian, ada perkecualian, yakni sebaiknya tidak memanaskan ulang nasi semalam.

Nasi yang sudah dibiarkan mendingin secara perlahan kemudian dipanaskan, tetap menyisakan bakteri bacillus cereus. Memakannya dapat membuat Anda sakit dan tidak ada pemanasan ulang yang dapat membunuhnya.

"Bukan hanya nasi yang mengandung risiko, tetapi apa pun yang mengandung pati, yang dapat mencakup sisa pasta, mie, dan sayuran bertepung seperti kentang," ucap Richmond.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement