Rabu 05 Aug 2020 16:03 WIB

Prof Cornelis Lay Berpulang, UGM Berduka

Selain dikenal sebagai akademisi, Conny juga dikenal sebagai politisi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Guru Besar Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr Cornelis Lay meninggal dunia, Rabu (5/8).
Foto: Dok. UGM
Guru Besar Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr Cornelis Lay meninggal dunia, Rabu (5/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) berduka. Salah satu putra terbaiknya, Guru Besar Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol, Prof Cornelis Lay atau sangat akrab disapa Prof Conny, meninggal dunia.

Conny berpulang di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pada 5 Agustus 2020 sekitar pukul 04.00. Pria kelahiran 6 September 1959 tersebut meninggal dunia dalam usia 61 tahun akibat sakit jantung memang yang diderita sejak lama.

Conny meninggalkan istri, Jeanne Cynthia Lay Lokollo serta dua anak Dhiera Anarchy Rihi Lay dan Dhivana Anarsya Ria Lay. Jenazahnya akan disemayamkan di Balairung UGM dan dimakamkan di Pemakaman Sawitsari Sleman 6 Agustus 2020.

Selain dikenal sebagai akademisi, Conny juga dikenal sebagai politisi dan pernah menjabat Kepala Research Center for Politics and Government DPP Fisipol UGM sejak 2016. Lalu, Conny pernah dipercaya menyusun teks pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo.

Kepala Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani menegaskan, kepergian Prof Cornelis Lay merupakan kehilangan yang sangat mendalam bagi UGM. Karenanya, ia meminta doa segenap masyarakat agar mendiang mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.

"Semangat dan pengabdian beliau selama ini untuk UGM begitu besar," kata Iva, Rabu (5/8). 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement