Jumat 21 Aug 2020 21:11 WIB

PT Telkom dan Telkomsel Layani Belajar Daring di Kepri

Selama ini masyarakat mengeluh lemahnya kualitas layanan jaringan internet

Seorang ibu merekam video anaknya ujian hapalan sekolah untuk dikirim ke guru dengan gawai dari rumah, karena sekolah diliburkan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (28/4/2020). Pandemi COVID-19 terus meluas di Indonesia membuat aktivitas masyarakat lebih banyak di rumah menggunakan gawai, sehingga perusahaan operator seluler mencatatkan lonjakan ÒtrafficÓ data sejak Maret lalu seperti Telkomsel naik lima persen, kemudian 3 Indonesia, Smartfren, XL Axiata dan Indosat Ooredoo naik berkisar 10-15 persen dari normal
Foto: ANTARA/FB Anggoro
Seorang ibu merekam video anaknya ujian hapalan sekolah untuk dikirim ke guru dengan gawai dari rumah, karena sekolah diliburkan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (28/4/2020). Pandemi COVID-19 terus meluas di Indonesia membuat aktivitas masyarakat lebih banyak di rumah menggunakan gawai, sehingga perusahaan operator seluler mencatatkan lonjakan ÒtrafficÓ data sejak Maret lalu seperti Telkomsel naik lima persen, kemudian 3 Indonesia, Smartfren, XL Axiata dan Indosat Ooredoo naik berkisar 10-15 persen dari normal

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG--Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melibatkan PT Telkom dan Telkomsel untuk menyediakan jaringan wifi dan kuota internet guna mendukung proses belajar dalam jaringan atau online di tengah pandemi Covid-19, terutama di daerah yang masih kesulitan mengakses internet.

Hal ini disampaikan Gubernur Kepri, Isdianto, menyusul banyaknya keluhan dari masyarakat/orang tua siswa terkait lemahnya kualitas jaringan internet di beberapa lokasi.

"Kemudian, kesulitan membeli kuota juga menjadi hal yang banyak disampaikan, sehingga proses belajar dan hasil yang akan didapat oleh anak didik menjadi tidak maksimal," kata Isdianto di Tanjungpinang, Jumat (21/8).

Isdianto mengaku sudah memanggil pihak Telkom dan Telkomsel, supaya persoalan ini segera dituntaskan, paling lama dalam seminggu ke depan. Telkom maupun Telkomsel memasang wifi di fasilitas umum yang mudah dijangkau siswa, apabila ditemui kesulitan menyangkut proses pemasangan wifi pada wilayah tertentu.

Ia mengharapkan kedua belah pihak dapat menggratiskan biaya penyediaan jaringan internet dalam rangka mendukung proses belajar dan mengajar secara online.

Minimal, katanya, ada pengurangan biaya pemasangan, sisanya akan dipikirkan solusinya oleh pemerintah daerah. "Kalau untuk kuota internet, sebenarnya bisa menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS)," tutur Isdianto.

Sementara itu, Sekdaprov Kepri, Arif Fadillah, mengaku sudah menginstruksikan Dinas Pendidikan dan Dinas Kominfo mendata kondisi jaringan internet per kecamatan, sehingga dapat dipetakan mana jaringan yang bagus mana yang tidak. "Kemudian sampaikan dan diskusikan dengan pihak Telkom, apa langkah cepat yang harus di ambil," tutur Arif.

Lanjut Arif, pihak Telkom dan Telkomsel sepakat untuk menindaklanjuti problem yang terjadi di lapangan sesegera mungkin, mereka juga meminta data yang diperlukan baik dari Dinas pendidikan dan Dinas Kominfo agar dapat terselesaikan secara merata.

"Apalagi, terkait pembelajaran jarak jauh dan metode-metode yang menyertainya menjadi salah satu konsen dari pihak Telkom dan Telkomsel yang saat ini juga sudah mengeluarkan satu produk yang dapat menjadi solusi dengan nama Telkomsel Solution For Education," kata Arif.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement