Sabtu 22 Aug 2020 18:13 WIB

Nikmati Ikan Segar dengan Sambal Pesisir di Tengah Bandung

Kangen makanan ikan segar di pinggir pantai, tak harus ke pantai

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Menikmati segarnya ikan laut di Ikan Bakar Sambel Pesisir.
Foto: Arie Lukihardianti/Republika
Menikmati segarnya ikan laut di Ikan Bakar Sambel Pesisir.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk menikmati ikan segar yang kenyal dengan rasa yang gurih, biasanya hanya bisa kita jumpai di pinggir pantai. Sebut saja, Pantai Pangandaran atau Pantai Utara (Pantura). Namun, di masa pandemi Covid-19 ini semua menjadi terbatas termasuk untuk rekreasi ke tempat wisata.

Tapi jangan khawatir, bagi yang kangen makan ikan segar di pinggir pantai, sekarang tak harus ke pantai. Cukup datang ke Jalan Buahbatu atau Cilaki yang semua lokasinya ada di tengah Kota Bandung semua bisa menikmati segarnya ikan laut di Ikan Bakar Sambel Pesisir.

Sesuai titelnya, tempat makan ikan ini memang mumpuni soal bakar-membakar ikan laut. Sang pemilik, Anita Pramitha bercerita, sejak berjualan ikan tahun 2009 mengaku memang suka dengan ikan dari perairan Pantai Utara Laut Jawa alias Pantura.

"Saya jual kuliner ikan sejak 2009, ikannya mengambil dari Pantura seperti Karawang, Subang dan sekitarnya. Nah barakuda selalu jadi ikan favoritnya," ujar Anita, belum lama ini di Bandung.

 

Di restoran ikan milik Anita ini, ikan barakuda, cuma satu diantaranya. Karena, tempat ini  juga menyediakan berbagai aneka ikan lain. Yakni, cakalang, cermin, talang, kerapu, baronang, baramundi dan masih banyak lagi.

 

"Saya tidak pernah menyimpan atau membeli ikan dalam kondisi beku biar tak bau amis. Semua didatangkan dalam kondisi segar dari nelayan," katanya.

Agar semua konsumen bisa merasakan kesegaran ikannya, menurut Anita, semua ikan yang dijual direstorannya disajikan dalam bentuk ikan bakar. "Dengan dibakar, kita bisa merasakan rasa ikannya. Kalau digoreng, itu merubah rasa. Rasanya akan beda kalau sudah digoreng," katanya.

 

Menyantap ikan ala Ikan Bakar Sambal Pesisir, tak lengkap tanpa kehadiran sambal. Menurut Anita, sambal racikannya sangat sederhana. Cukup menggunakan cabai rawit dan serai lalu disiram minyak panas. Sambelnya ini, khas dari pesisir.

"Kami menyiapkan dua jenis sambel ijo dan merah. Kalau merah tak terlalu pedes. Jadi lebih pedes sambel hijau," katanya.

 

Satu ekor ikan ciamik ini, kata dia, dipatok mulai dari Rp 40 ribu hingga Rp 200 ribu. Namun, ada juga udang tiger 1 kilogram (kg) isi 10 biji harganya mencapai Rp 1 juta. Karena selain besar, juga susah di cari.

"Kami juga menjual Kerapu 1/2 kg ada yang harganya sampai 1,5 juta. Tapi, disini ikan favoritnya Barakuda. Saya bisa menjual sampai 30 kg atau 100 ekor," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement