Rabu 26 Aug 2020 05:56 WIB

Yuk Tengok Aktivitas Seru di Apartemen Kepiting 4.0

Ini merupakan evolusi ke-3 dari teknik budidaya kepiting.

Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria menunjukkan kepiting hasil budidaya di Apartemen Kepiting Ancol, Jakarta.
Foto: Dok IPB University
Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria menunjukkan kepiting hasil budidaya di Apartemen Kepiting Ancol, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria belum lama ini berkesempatan menyaksikan aktivitas yang ada di Apartemen Kepiting 4.0 yg ada di kawasan IPB Ancol, Jakarta.

Apartemen Kepiting 4.0 adalah sebuah set teknologi akuakultur kepiting vertikal (vertical crab aquaculture) yang merupakan evolusi ke-3 dari teknik budidaya kepiting. Evolusi pertama adalah menggunakan basis pembesaran di alam  kemudian teknik ke-2 adalah horizontal aquaculture dan teknik ke-3 adalah vertical aquaculture.  

“Teknik ini hemat ruangan dan memiliki efisiensi tinggi dalam budidaya kepitingnya,” kata Prof Arif Satria dalam rilis yang diterima Republika.co.id. 

Dr Luki Adrianto, dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University mengatakan, teknik ini baru di-setting untuk budidaya kepiting.  Namun dengan modifikasi, ada peluang ke depan bisa digunakan untuk komoditas lain. Apartemen Kepiting 4.0 saat ini baru diatur untuk vertical aquaculture sehingga harus disesuaikan dengan karakteristik bioekologi biota yang akan dibudidayakan. 

Lebih lanjut Dr Luki menjelaskan, Apartemen Kepiting 4.0 adalah kerja   sama operasional antara FPIK IPB University dan PT Tritunggal Segara Indonesia (PT TSI).  FPIK IPB University menugaskan IPB Fisheries and Marine Observation Station (IFMOS) Ancol sebagai pelaksana dari kerja  sama ini. 

Apartemen di-set up sejak tahun 2018 dimulai dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara IPB University dan PT TSI dan Perjanjian Kerja Sama antara FPIK IPB University dan PT TSI.  Kemudian dilanjutkan dengan renovasi gedung IFMOS Ancol pada tahun yang sama dan mulai setting apartemen pada tahun 2019.  

 “Saat ini sudah mulai berproduksi setiap 20-25 hari sekali. Ke depan, potensinya cukup besar mengingat peluang pasarnya masih terbuka lebar,” tambah Dr Luki. 

Menurutnya, aaat ini pun produksi dari 3.000 kamar dan tiga blok apartemen kepiting di Ancol masih kurang karena setidaknya diperlukan 10.000 kamar kepiting.  

Saat ini FPIK IPB University melalui Dr Yuni Puji Astuti, dosen dan peneliti di Departemen Budidaya Perairan tengah melakukan proses setting teknologi SRAS (smart recirculated aquaculture systems) untuk meningkatkan kualitas air sebagai media utama kamar kepiting. Diharapkan teknologi ini akan meningkatkan efisiensi dan kualitas hasil budidaya kepiting di setiap kamarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement