REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta ratusan para peserta Motor Besar Indonesia (MBI) Ride to Java - Bali 2020 yang melakukan perjalanan darat menggunakan motor pada tanggal 28 Agustus - 1 September 2020 dari Jakarta - Cirebon - Solo - Ngawi - Pasuruan - Banyuwangi dan berakhir di Bali, untuk turut ambil bagian menjadi duta pariwisata. Salah satu caranya dengan memviralkan berbagai dokumentasi pemandangan alam dan pesona daerah yang telah mereka rekam selama perjalanan touring tersebut, ke media sosialnya masing-masing.
"Sehingga masing-masing follower para peserta MBI Ride to Java Bali 2020 bisa mengetahui betapa indahnya daerah di Indonesia. Serta pesona apa saja yang ada di masing-masing daerah. Dengan demikian acara touring kali ini selain bisa mendatangkan manfaat membangun soliditas antar pecinta motor, juga bisa membantu pemerintah dan masyarakat membangkitkan pariwisata setempat yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19," ujar Bamsoet saat menerima para peserta MBI Ride to Java - Bali 2020, di Black Stone Bali, Senin (31/8) dalam siaran persnya.
Turut hadir menjadi peserta touring antara lain Komjen Pol Purn Arif Wahyunadi, Mantan Sestama Lemhanas, Ketua Umum MBI Rio Castello, dan ratusan rider dari berbagai chapter Motor Besar Indonesia (MBI) seluruh Indonesia.
Mantan Ketua DPR RI ini memaparkan, kontribusi sektor pariwisata terhadap penyerapan tenaga kerja di tahun 2019 mencapai 13 juta jiwa dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto mencapai 5,5 persen atau sekitar Rp 280 triliun. Di tahun 2020 ini pasti akan turun drastis akibat pandemi Covid-19. Agar tak terlalu terpuruk, perlu dukungan turis domestik untuk menggeliatkan kembali sektor pariwisata.
"Kegiatan touring seperti yang dilakukan MBI termasuk wujud gotong royong membantu menghidupkan perekonomian masyarakat. Dari mulai usaha kuliner, kerajinan, hingga penginapan akan mendapatkan manfaat. Dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini mendorong para peserta touring yang bisa dikatakan berasal dari kalangan menengah dan atas, tak ragu membelanjakan uangnya selama di perjalanan untuk membeli berbagai produk UMKM warga. Semakin besar uang yang dikeluarkan untuk belanja, semakin besar kontribusinya bagi pergerakan ekonomi masyarakat.
"Di tahun 2017, jumlah perjalanan turis domestik mencapai 270,82 juta perjalanan dengan total pengeluaran mencapai Rp 253,4 triliun. Meningkat di tahun 2018 menjadi 303,4 juta perjalanan dengan total pengeluaran mencapai Rp 291,02 triliun. Menurun di tahun 2019 menjadi sekitar 275 juta perjalanan. Kegiatan touring yang dilakukan komunitas menjadi salah satu pendorong agar di tahun 2020 ini penurunannya tidak akan turun drastis," pungkas Bamsoet.