Senin 07 Sep 2020 12:33 WIB

Wapres: Mahasiswa Harus Jadi Agen Perubahan

Mahasiswa adalah kelompok elit dalam struktur masyarakat Indonesia.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Wakil Presiden Maruf Amin saat acara peluncuran Buku Pandemi Corona: Virus Deglobalisasi, Masa Depan Perekonomian Global dan Nasional melalui video conference dari kediaman resmi Wapres, Jakarta, Senin (13/7).
Foto: Dok. KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin saat acara peluncuran Buku Pandemi Corona: Virus Deglobalisasi, Masa Depan Perekonomian Global dan Nasional melalui video conference dari kediaman resmi Wapres, Jakarta, Senin (13/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan mahasiswa untuk menjadi agen perubahan bagi lingkungan sekitarnya. Hal ini, kata Ma'ruf, tidak semua masyarakat dapat berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi. Sehingga, mahasiswa adalah kelompok elit dalam struktur masyarakat Indonesia.

"Anda yang hari ini memulai kegiatan pendidikan tinggi, serta seluruh mahasiswa yang diterima di berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, adalah merupakan kelompok elite dalam struktur masyarakat Indonesia," kata Ma'ruf Amin saat menghadiri acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Negeri Surabaya secara virtual, Senin (7/9).

Ia mengatakan, jumlah penduduk Indonesia yang mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan tinggi masih sangat terbatas. Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS-BPS) Februari 2020, dari 137,91 juta penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja, hanya sekitar 14,2 juta atau hanya 10,3 persen yang berkesempatan menikmati pendidikan tinggi.

Karena itu, Ma'ruf berharap kesempatan ini tidak disia-siakan oleh para mahasiswa. "Sebagai kelompok elite dalam struktur masyarakat Indonesia, anda semua harus menjadi agen perubahan. Jadilah agen yang konsisten untuk terus menyuarakan nilai-nilai nasionalisme, cinta tanah air, patriotisme, dan toleransi. Masa depan negara ini, seluruhnya berada di pundak kalian," ujar Ma'ruf

Selain itu, Ma'ruf juga berpesan, agar para mahasiswa menjadi kaum intelektual yang tidak hanya memahami ilmu pengetahuan dengan baik tetapi juga menjunjung tinggi moralitas sosial. Sebab, keberadaan orang cerdas saja tidak cukup dibutuhkan oleh dunia.

"Dunia tidak akan menjadi lebih baik hanya karena banyaknya orang cerdas. Tetapi dunia akan lebih baik karena moralitas dan kohesi sosial yang baik," katanya.

Sebelumnya juga Ma'ruf berpesan kepada seluruh mahasiswa untuk tetap menjunjung identitas diri sebagai bangsa Indonesia. Ma'ruf mengatakan, meski saat ini semua generasi muda dituntut mampu berkompetisi global, namun identitas lokal tidak boleh dilupakan.

"Saya mengharapkan Anda semua dapat mewujudkan semangat nasionalisme tersebut sehingga sekalipun kita memiliki keunggulan kompetitif secara global kita selayaknya tetap berpijak pada ideologi dan kearifan lokal," ujar Ma'ruf melalui virtual, Senin (7/9).

Ma'ruf pun mencontohkan, kepada mahasiswa sosok pelajar sukses yang tetap menjunjung nasionalisme hingga akhir hayatnya yakni Presiden Indonesia Ke-3 Bapak Prof. Dr. B.J. Habibie. Sosok Habibie, kata Ma'ruf, adalah generasi yang sukses, tapi tidak meninggalkan keindonesiaannya. Karena itu, Ma'ruf berharap BJ Habibie menjadi sosok panutan bagi generasi-generasi muda selanjutnya.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement