Rabu 09 Sep 2020 02:14 WIB

9 Langkah Hindari Peretasan Email

Ada 9 langkah yang perlu dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi peretasan

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Esthi Maharani
Upaya peretasan (Ilustrasi)
Foto: VOA
Upaya peretasan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bareskrim Polri membongkar sindikat Internasional Indonesia-Nigeria terkait peretasan pada email di perusahaan asal Althea Italy S.p.a. Sindikat ini berusaha menipu dengan cara melakukan pembelian peralatan medis yaitu ventilator Covid-19.

Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo mengatakan ada sembilan langkah ampuh untuk menghindari dari upaya peretasan email dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

"Setidaknya ada sembilan langkah yang perlu dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya peretasan email," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (8/9).

Pertama lengkapi pemeriksaan keamanan akun email secara rutin di Pemeriksaan Keamanan. Kemudian dapat menambahkan nomor ponsel dan alamat email pemulihan akun, serta mengaktifkan verifikasi dua langkah (two step verification). Tambahkan juga perintah ponsel, pasang Google Authenticator (apabila email Gmail), menyiapkan nomor ponsel cadangan dan menyiapkan rangkaian kode cadangan.

Kedua membuat kata sandi yang rumit agar menjaga akun tetap aman. Gunakan kata sandi yang berbeda untuk setiap akun agar apabila ada satu akun yang terjadi peretasan, akun lain tidak mengalami peretasan. Sebaiknya gunakan kata sandi yang dapat diingat dengan baik dan tidak membagikan akun kepada pihak lain.

Ketiga jangan mudah tergoda terhadap situs maupun email yang menjanjikan sesuatu, misalnya gems gratis atau iPhone gratis. Waspadai penipuan yang mengatasnamakan Google yang bisa berdampak menjadi peretasan. Jika ragu dengan situs tersebut, sebaiknya tidak memasukkan identitas diri.

Keempat lakukan pemindaian secara berkala pada perangkat yang digunakan untuk menghindari virus maupun malware yang dapat mendeteksi kata sandi digunakan. Jika menggunakan Chrome,  dapat mengikuti langkah membersihkan Chrome dari perangkat lunak perusak dan memindai komputer dengan alat pembersih Chrome. Perbarui juga aplikasi browser dan antivirus secara berkala agar tetap terbarui dan menghindari peretasan.

Kelima periksa aktivitas akun terakhir untuk melihat apakah ada tindakan yang mencurigakan dalam akun. Hapus juga perangkat yang tidak pernah digunakan dalam akun dengan memutus akses. Hapus juga akses akun terhadap aplikasi yang tidak terpercaya.

Keenam selalu keluar dari akun dan hapus formulir, sandi, cache, dan cookie secara berkala dalam browser, khususnya apabila menggunakan perangkat publik.

Ketujuh selalu setel kunci layar perangkat agar jika sewaktu-waktu ada pihak yang tidak bertanggung jawab menggunakan perangkat, mereka tidak langsung memiliki akses ke akun Google. Aktifkan juga Pengelola Perangkat Android agar tetap dapat menghapus, menderingkan, dan mengunci perangkat  ketika perangkat hilang.

Kedelapan batalkan segera apabila ada seseorang yang mencoba meretas akun dan menerima email bahwa ada seseorang yang meminta untuk melakukan penyetelan kata sandi. Pastikan juga verifikasi dua langkah selalu diaktifkan dengan baik.

Kesembilan langsung ganti kata sandi dan lakukan Pemeriksaan Keamanan apabila mencurigai ada orang yang menyusupi akun. Untuk mempelajari bagaimana tanda-tanda seseorang menyusupi akun Anda,  Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah tetap waspada agar akun Anda tetap aman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement