REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perusahaan elektronik Jepang, Casio, mengonfirmasi bahwa data pribadi dari hampir 8.500 orang dicuri dalam serangan ransomware pada Oktober 2024. Casio menjadi target serangan ransomware, di mana para peretas berhasil membobol data sensitif dan membuat banyak sistem perusahaan tidak berfungsi.
Kelompok peretas Underground, yang terkait dengan kelompok siber RomCom asal Rusia, mengeklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Mereka juga mengaku telah mencuri lebih dari 200 gigabyte data dari sistem Casio.
Dalam sebuah pembaruan yang dirilis pada Selasa (7/1/2025), Casio mengonfirmasi bahwa kelompok peretas RomCom mengakses informasi pribadi sekitar 8.500 orang selama serangan siber bulan Oktober.“Setelah menyelesaikan investigasi mendalam, kami melaporkan bahwa beberapa dokumen internal, termasuk informasi pribadi, telah bocor,” kata Casio seperti dilansir TechCrunch, Kamis (9/1/2025).
Casio menyatakan serangan tersebut berdampak pada data hampir 6.500 karyawan dan termasuk informasi seperti nama, nomor karyawan, serta alamat email. Beberapa informasi jenis kelamin, tanggal lahir, data kartu identitas, data keluarga, dan nomor NPWP karyawan juga dibobol.
Para peretas juga mengakses nama, alamat email, nomor telepon, dan informasi kartu identitas lebih dari 1.900 mitra bisnis Casio, serta informasi pribadi 91 pelanggan. Casio menegaskan tidak ada informasi kartu kredit yang terekspos dalam pelanggaran ini, karena sistem yang menangani informasi pribadi pelanggan tidak terpengaruh oleh insiden tersebut.
Menurut Casio, para peretas berhasil membobol sistemnya melalui teknik phishing, memanfaatkan beberapa kelemahan dalam langkah keamanan perusahaan terhadap email phishing. Perusahaan juga menegaskan tidak memenuhi tuntutan apapun dari kelompok peretas.
“Kami tidak menanggapi permintaan yang tidak masuk akal dari kelompok ransomware yang melakukan akses tidak sah,” ujar Casio.
Saat ini, sebagian besar layanan yang sempat terganggu akibat serangan telah kembali normal, meskipun beberapa layanan masih belum dapat digunakan. Namun Casio belum memberikan tanggapan lebih lanjut mengenai detail insiden maupun layanan yang masih terganggu.