Senin 14 Sep 2020 08:19 WIB

Pola Hidup Salah Jadi Pemicu Kanker

Masyarakat diserukan untuk mewaspadai pemicu kanker.

Ilustrasi gerakan hidup sehat untuk menghindari kanker.
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi gerakan hidup sehat untuk menghindari kanker.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apa sebetulnya pemicu munculnya kanker? Dokter ahli gizi menyebut, penelitian terakhir memperlihatkan penyebab kanker multifaktor.

"Namun, sebagian besar memang karena pola hidup yang salah," kata ahli gizi dari MRCCC Siloam Hospital Semanggi Jakarta Dr dr Samuel Oetoro MS SpGK saat menjadi narasumber pada diskusi daring yang dipantau di Jakarta, pekan lalu.

Baca Juga

Samuel pun menyerukan agar masyarakat mewaspadai pemicu kanker. Sejalan dengan itu, masyarakat seharusnya sudah mulai melakukan pola hidup sehat dan bugar dari sekarang.

"Anda tidak cukup hanya sehat, tapi juga harus bugar agar terhindar dari penyakit," ujar Samuel.

Menurut Samuel, pola hidup yang sehat dan bugar dapat merujuk kepada sehat makan yang dikonsumsi, sehat berpikir, sehat istirahatnya, sehat aktivitasnya, dan juga harus didukung lingkungan yang sehat pula. Samuel mencermati, selama ini pengetahuan masyarakat cenderung hanya melihat apa saja makanan yang boleh atau dilarang untuk menghindari kanker.

Padahal, makanan yang boleh dikonsumsi juga harus dibatasi. Sebab, makan berlebihan dapat memicu obesitas dan berujung pada kanker serta penyakit lainnya. Khusus pada perempuan yang termasuk kategori obesitas, salah satu ancaman kesehatannya adalah berisiko mengidap kanker payudara.

"Selain itu, perhatikan jam makan, jangan ada yang terlewatkan atau telat apabila sudah jadwalnya makan," ujarnya.

Untuk menghindari kanker setiap individu juga harus menghindari makanan yang termasuk mengandung karbohidrat sederhana. Artinya, makanan yang mudah dicerna dan proses pencernaan juga cepat.

Hal tersebut akan membuat gula darah seseorang mudah naik. Berdasarkan penelitian, gula juga bisa memicu kanker, ujar dia.

"Gula dan tepung merupakan contoh bahan yang mengandung karbohidrat sederhana," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement