Rabu 16 Sep 2020 05:50 WIB

Mungkinkah Ada Kehidupan di Awan Planet Venus?

Ilmuwan menemukan fosfin di Venus, di Bumi zat ini dikaitkan dengan mikroba.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Balon udara Zeppelin melayang di atas awan Venus.
Foto: nasa
Balon udara Zeppelin melayang di atas awan Venus.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ilmuwan menemukan gagasan bahwa organisme hidup mengambang di awan Planet Venus. Inilah yang sekarang dipertimbangkan para astronom setelah mendeteksi gas di atmosfer yang tidak dapat mereka jelaskan.

Gas itu adalah fosfin, molekul yang terdiri dari satu atom fosfor dan tiga atom hidrogen. Di Bumi, fosfin dikaitkan dengan kehidupan, dengan mikroba yang hidup di usus hewan seperti penguin, atau di lingkungan miskin oksigen seperti rawa.

Baca Juga

Jadi mengapa gas ini ada di sana, 50 km dari permukaan planet? Prof Jane Greaves, dari Universitas Cardiff, Inggris dan rekan menanyakan pertanyaan ini.

Mereka telah menerbitkan sebuah makalah di jurnal Nature Astronomy yang merinci pengamatan mereka terhadap fosfin di Venus. Penyelidikan yang mereka lakukan untuk mencoba menunjukkan bahwa molekul ini dapat memiliki asal alami non-biologis.

Tapi untuk saat ini, mereka bingung. Mengingat semua yang kita ketahui tentang Venus dan kondisi yang ada di sana, belum ada yang bisa menggambarkan jalur abiotik ke fosfin, tidak dalam jumlah yang telah terdeteksi.  Artinya, sumber kehidupan patut dipertimbangkan.

"Sepanjang karir saya, saya tertarik untuk mencari kehidupan di tempat lain di alam semesta, jadi saya sangat terkejut bahwa ini bahkan mungkin. Tapi, ya, kami benar-benar mendorong orang lain untuk memberi tahu kami apa yang mungkin kami lewatkan. Makalah dan data kami adalah akses terbuka, begitulah cara sains bekerja." ujar Prof. Greaves, dilansir di BBC, Selasa (15/9).

Tim Prof Greaves pertama kali mengidentifikasi fosfin di Venus menggunakan Teleskop James Clerk Maxwell di Hawaii. Mereka kemudian mengkonfirmasi keberadaannya menggunakan Array Milimeter / submillimeter Besar Atacama di Chili.

Fosfin memiliki garis absorpsi khusus yang dilihat teleskop radio ini pada panjang gelombang sekitar 1 mm. Gas tersebut diamati di garis lintang tengah planet ini pada ketinggian sekitar 50-60 km. Konsentrasinya kecil yakni hanya 10-20 bagian dalam setiap miliar molekul atmosfer, tetapi dalam konteks ini, jumlah itu sangat banyak.

Venus tidak berada di urutan teratas daftar ketika memikirkan kehidupan di tempat lain di Tata Surya kita. Dibandingkan dengan Bumi, Venus digambarkan seperti lubang neraka.  Dengan 96 persen atmosfer terdiri dari karbon dioksida, telah mengalami efek rumah kaca yang tak terkendali. Suhu permukaan seperti di dalam oven pizza, lebih dari 400C.

Pesawat luar angkasa yang mendarat di planet ini bertahan hanya beberapa menit sebelum rusak. Namun, naik sejauh 50 km atau di awan dan itu sebenarnya adalah kondisi yang lebih ramah. Jadi,  jika memang ada kehidupan di Venus, di sinilah tepatnya tempat yang mungkin kita harapkan untuk menemukannya.

Namun awan di Venus tebal dan sebagian besar (75-95 persen) terdiri dari asam sulfat. Asam sulfat merupakan bencana bagi struktur sel yang menyusun organisme hidup di Bumi.

Para peneliti sangat berhati-hati dalam penelitian ini. Tim peneliti dengan tegas tidak mengklaim telah menemukan kehidupan di Venus, hanya saja idenya perlu dieksplorasi lebih lanjut karena para ilmuwan juga memburu jalur kimia geologi atau abiotik yang terlewatkan ke fosfin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement