Rabu 23 Sep 2020 05:44 WIB

Ini Waktu yang Tepat untuk Bersepeda

Bersepeda dengan durasi minimal 2,5 jam dalam sepekan

Sejumlah warga bersepeda di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga bersepeda di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Selain untuk menjaga kebugaran, bersepeda jadi salah satu aktivitas yang digandrungi selama pandemi Covid-19 karena bisa jadi hiburan di luar rumah sembari menghirup napas segar.

Dokter Muliadi Limanjaya dari RS Pondok Indah, Bintaro Jaya menuturkan manfaat hingga waktu yang tepat untuk bersepeda di tengah wabah virus corona.

Muliadi mengatakan, bersepeda adalah olahraga kardio yang bersifat aerobik atau jenis olahraga low impact yang dapat menjaga kebugaran tubuh.

"Rutin bersepeda mampu membantu meningkatkan kesehatan jantung, paru-paru, dan sistem peredaran darah di tubuh Anda," kata Muliadi dalam keterangan resmi, Selasa (22/9)

Bersepeda dapat menurunkan risiko terjadinya gangguan jantung dan pembuluh darah. Banyak otot tubuh yang bisa dilatih lewat olahraga ini, diantaranya otot perut, paha, betis, hingga kaki dengan risiko cedera yang rendah. Bersepeda juga mampu membantu tubuh membakar lemak, mencegah obesitas, dan juga meningkatkan stamina.

Muliadi menganjurkan olahraga dengan durasi minimal 2,5 jam dalam sepekan dengan intensitas ringan hingga sedang, sesuai dengan kondisi fisik individu. Mulailah dengan intensitas rendah agar otot terbiasa dengan olahraga ini.

"Anda dapat memulai dengan beberapa sesi pendek, sekitar 30 menit sebanyak 3-5 kali dalam seminggu. Sesi pendek namun sering akan lebih bermanfaat dibandingkan sesi yang cenderung lebih panjang namun dengan frekuensi yang kurang. "

Bersepeda dapat dilakukan pada pagi atau petang hari. Namun pertimbangkan juga kondisi cuaca di sekitar Anda.

"Bersepeda pada pagi hari mungkin akan lebih baik karena cuaca cenderung lebih segar, dan intensitas sinar matahari belum terlalu tinggi, sehingga radiasi sinar UV dapat dihindari.

Meski bersepeda bisa dilakukan semua golongan usia, tetap ada risiko yang bisa terjadi. Biasanya, risiko saat bersepeda adalah cedera otot yang dapat menimpa akibat pemanasan yang kurang.

"Kemudian, ketika Anda bersepeda, pada periode waktu tertentu berhentilah untuk melakukan stretching lalu lanjutkan kembali. Usahakan menggunakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat, serta minum cukup cairan untuk menggantikan cairan tubuh yang keluar ketika Anda bersepeda," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement