REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kandidat vaksin virus corona yang dikembangkan Moderna Inc tampak menunjukkan adanya pembentukan antibodi yang sama kuatnya pada orang berusia 56 tahun ke atas seperti juga pada relawan dengan rentang usia 18 hingga 55 tahun. Efek sampingnya kira-kira setara dengan suntikan flu dosis tinggi, menurut para peneliti pada hari Selasa.
Hasil penelitian yang diterbitkan di New England Journal of Medicine, menawarkan gambaran yang lebih lengkap tentang keamanan pemakaian vaksin pada orang dewasa yang lebih tua. Inilah kelompok yang berisiko tinggi mengalami komplikasi parah akibat Covid-19.
"Temuan itu meyakinkan karena kekebalan cenderung melemah seiring bertambahnya usia," kata Dr. Evan Anderson, salah satu peneliti utama studi tersebut dari Emory University di Atlanta, dalam sebuah wawancara telepon.
Penelitian skala kecil ini merupakan perpanjangan dari uji coba keamanan Fase I Moderna, yang pertama kali dilakukan pada individu berusia 18 hingga 55 tahun. Penelitian ini menguji dua dosis vaksin Moderna - 25 mikrogram dan 100 mikrogram - pada 40 orang dewasa berusia 56 hingga 70 dan 71 serta usia yang lebih tua.