Rabu 30 Sep 2020 18:36 WIB

PT PLAN Berencana Membangun Hotel Lagi

Tingkat okupansi Hotel Vue Palace milik PT PLAN ditargetkan mencapai 75 persen.

Hotel Vue Palace di Kota Bandung, Jawa Barat.
Foto: Dok
Hotel Vue Palace di Kota Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tingkat okupansi Hotel Vue Palace milik PT Planet Properindo Jaya (PLAN) ditargetkan bisa mencapai 75 persen hingga akhir tahun ini. Tentunya didukung oleh adanya kontrak dengan production house dari sebuah sinetron yang akan mengisi sekitar 30 persen kamar Hotel Vue Palace setiap harinya. Rata-rata okupansi hotel di Bandung mencapai kenaikan hingga 60 persen setelah berakhirnya PSBB dan memasuki fase adaptasi kebiasaan baru (AKB).

Direktur PLAN Jerry Misa Egeten menyampaikan, meski banyak turis yang berdatangan, pihaknya selalu memastikan protokol kesehatan tetap dijalankan dengan disiplin. Sehingga turis tidak perlu khawatir jika menginap di hotel yang dikelolanya.

Dengan adanya relaksasi peraturan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, menurut dia, membuat masyarakat di sekitar Jawa Barat melakukan revenge tourism atau aksi balas dendam para turis setelah terlalu lama berada di dalam rumah, khususnya warga Jakarta yang merasakan PSBB selama berbulan-bulan," kata Jerry dalam siaran pers, Rabu (30/9).

Pihaknya sangat yakin tingkat okupansi akan terus meningkat. Pasalnyadengan melihat situasi sekarang ini yang baru memasuki fase AKB saja sudah mengingkat sangat drastis. "Apalagi jika seluruh peraturan pembatasan dicabut maka industri yang akan cepat pulih adalah industri pariwisata dan perhotelan,” kata Jerry.

Di samping itu, PLAN sedang melakukan pembangunan ekonomi kreatif hotel di  Kelapa Gading, Jakarta Utara, menggunakan dana hasil penawaran umum. Hotel bernama CITI HUB Rooms Inc dikelola oleh Artotel selama 10 tahun, direncanakan memiliki 102 kamar, dan dilengkapi dengan fasilitas coffee bar, gym and spa, co-working space, dan tiga ruang pertemuan berkapasitas masing-masing 150 orang per ruangan".

Direktur Utama PLAN, Antonyo Hartono Tanujaya, meyakini justru di saat seperti inilah saat yang tepat untuk menyiapkan strategi yang digunakan ketika pandemi berakhir. Target strategi pertama pihaknya adalah warga Jakarta yang sudah jenuh di rumah, namun tidak memiliki akses untuk pergi ke luar kota.

"Maka kami membangun hotel agar warga Jakarta bisa melakukan staycation atau kegiatan menginap di sebuah hotel yang dekat dengan rumah hanya untuk mengganti suasana sementara," kata Antonyo. Kawasan Kelapa Gading menjadi pilihan lokasi hotel karena merupakan pusat distrik bisnis di Jakarta Utara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement