REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) sekaligus Pengajar Fakultas Ilmu Keolahragaan UNJ Arie Sutopo mengatakan terdapat risiko tidak berolahraga saat Work Form Home (WFH). Salah satunya akan berimbas pada sendi, otot, jantung dan pernapasan. Hal ini sangat berbahaya dan rentan terkena Covid-19.
"Kalau tidak olahraga saat WFH akan berimbas pada sendi, otot hingga memberikan dampak yang tidak sehat terhadap jantung. Maka, harus bergerak dan olahraga. Digerakkin otot dan sendi-sendi. Khususnya bagi yang berusia 40 tahun ke atas," katanya dalam diskusi yang bertajuk "Beraktivitas dan Berkreasi Selama Pandemi" secara virtual, Sabtu (3/10).
Kemudian, ia melanjutkan jika tidak digerakkan tubuhnya akan terasa ngilu. Sehabis kerja, malamnya langsung tidur. Ketika besok pagi tubuhnya sakit semua. Bangunnya jadi susah. Terus pas kerja tidak fokus dan imunitas turun ini rentan terkena virus Covid-19.
Ia menambahkan untuk orang yang memiliki penyakit bawaan (komorbid) harus teratur untuk melakukan olahraga. Kalau tidak, virus Covid-19 ini bisa menyerang tubuh dengan gampang karena imunnya turun dan adanya komorbid.
"Kalau kami gerak dan olahraga sel darah putih akan meningkat. Sehingga daya tahan tubuh akan naik. Jadi, saat Covid-19 datang, langsung dihantam sama sih sel darah putih ini. Tapi kalau kami diam saja, di dalam (tentara) nggak naik. Begitu Covid-19 datang, mati semua (tentara) ," kata dia.
Ia mengimbau masyarakat agar tetap melakukan olahraga walaupun sibuk bekerja di rumah. Tujuan olahraga itu untuk meningkatkan kekebalan tubuh atau imunitas. Di dalam tubuh harus punya (tentara) yang melindungi imun tubuh.
"Orang tua jangan stres kalau anaknya tidak bisa dinasehattin atau uang bulanan kurang. Jangan pikirin hal-hal itu. Tetap terapkan 3M. Jangan lupa gerak dan olahraga ini penting banget. Tubuh juga jadi lebih segar dan enteng," kata dia.