REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) meluncurkan Lembaga Uji Kompetensi Wartawan (LUKW-UMJ) pada Senin (5/10). Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah, Muchlas berharap keberadaan lembaga ini bisa meningkatkan kompetensi jurnalis Islam dan jurnalis secara umum.
"Jurnalis Islam di Indonesia kita harapkan memiliki etika jurnalistik yang dikembangkan dari nilai-nilai Al-Islam dan Muhammadiyah," kata Muchlas, dalam peluncuran LUKW-UMJ secara daring, Senin (5/10).
Ia menjelaskan, lembaga uji kompetensi ini dalam pelaksanaannya dapat bekerjasama dengan pihak-pihak di daerah. Diharapkan, dengan demikian uji kompetensi tidak hanya bisa dilakukan di Jakarta namun di luar kota bahkan di luar Pulau Jawa.
Sementara itu, Rektor UMJ Syaiful Bakhri mengatakan keberadaan wartawan sangat diperlukan, khususnya saat ini untuk melakukan kontrol sosial. Menurutnya, agar Indonesia bisa berjalan dengan baik dan menghadapi segala rintangan yang ada perlu kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pers.
"Bertujuan tidak hanya wartawan untuk pesyarikatan, tapi juga wartawan untuk nasional. Wartawan yang diciptakan, bukan hanya membuat kritik dan otokritik tapi juga membangun demokrasi," kata Syaiful.
Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad berharap adanya lembaga uji ini bisa menghasilkan wartawan yang terjaga profesionalismenya. Menurutnya, beberapa hal harus dimiliki oleh seorang wartawan seperti kesabaran, ketaatan kepada aturan, dan kejujuran.
"Jangan sampai kita cepat marah, kesabaran modal utama. Kedua, ketaatan kepada aturan, ketiga kejujuran, itu penting sekali," kata Dadang menegaskan.