Ahad 18 Oct 2020 10:45 WIB

Apa yang Terjadi Jika Galaksi Bima Sakti-Andromeda Gabung?

Bintang di Galaksi Andromeda dan Bima Sakti akan terpengaruh oleh penggabungan itu.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi penggabungan galaksi Bima Sakti dan Andromeda.
Foto: nasa/esa
Ilustrasi penggabungan galaksi Bima Sakti dan Andromeda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini Galaksi Andromeda sedang melaju menuju Bima Sakti dengan kecepatan sekitar 110 km per detik. Nantinya, kedua galaksi tersebut akan bertabrakan dan bergabung dalam waktu lima miliar tahun.

Penelitian baru yang diterbitkan Astrophysical Journal pada Agustus mengungkapkan penggabunan kedua galaksi sudah dimulai. Penggabungan ini bukan hanya melibatkan Galaksi Bima Sakti dan Andromeda, melainkan Galaksi Triangulum juga akan berperan.

Baca Juga

Di alam semesta, galaksi bertabrakan satu sama lain. Para astronom mengamati tabrakan galaksi dan akibatnya dengan bantuan teleskop yang kuat. Dalam beberapa hal, saat penggabungan galaksi terjadi, kedua galaksi itu seperti hantu.

Kedua galaksi hanya melewati satu sama lain. Itu karena bintang-bintang di dalam galaksi dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh. Karenanya, bintang-bintang itu sendiri biasanya tidak bertabrakan saat galaksi bergabung.

Bintang-bintang di Galaksi Andromeda dan Bima Sakti akan terpengaruh oleh penggabungan tersebut. Galaksi Andromeda berisi sekitar satu triliun bintang. Sementara Bima Sakti memiliki sekitar 300 miliar bintang.

Bintang dari kedua galaksi akan terlempar ke orbit baru di sekitar pusat galaksi yang baru bergabung. Misal, menurut ilmuwan yang terlibat dalam studi tahun 2012: kemungkinan besar matahari akan terlempar ke wilayah baru Galaksi Bima Sakti. Namun, mereka berkata bumi dan tata surya tidak dalam bahaya.

Bagaimana dengan kehidupan di Bumi? Akankah kehidupan akan bertahan dari penggabungan? Para astronom mengatakan kecerahan intrinsik matahari akan terus meningkat selama 4 miliar tahun ke depan. Saat luminositas matahari meningkat, jumlah radiasi matahari yang mencapai bumi juga akan meningkat.

Ada kemungkinan 4 miliar tahun dari sekarang ada kenaikan suhu permukaan bumi yang menyebabkan efek rumah kaca tak terkendali. Ini kemungkinan terjadi juga sekarang di planet tetangga, Venus yang permukaannya cukup panas untuk melelehkan timah. Tidak ada yang berharap menemukan kehidupan di Venus.

Demikian, tampaknya kehidupan di Bumi tidak akan ada 4 miliar tahun dari sekarang. Terlebih, matahari juga berevolusi. Nantinya, matahari akan menjadi bintang raksasa merah. Lapisan terluar matahari akan membengkak ke angkasa tata surya sehingga bumi sendiri ditelan oleh lapisan terluar matahari. Peristiwa itu akan terjadi sekitar 7,5 miliar tahun dari sekarang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement