REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat luar angkasa OSIRIS-REx milik Badan Antariksa AS (NASA) pada Selasa (20/10) membuka lengan robotiknya dan menyentuh asteroid yang dikenal sebagai Bennu. Ini adalah sebuah capaian bersejarah. Wahana Osiris mengumpulkan debu dan kerikil dari permukaan asteroid Bennu yang misterius.
Apa dan bagaimana asteroid Bennu? Dilansir dari Earth Sky, Jumat (23/10), Bennu kemungkinan kaya akan platinum dan emas dibandingkan dengan rata-rata kerak bumi di Bumi.
Meskipun sebagian besar tidak seluruhnya terbuat dari logam padat, banyak asteroid memang mengandung unsur-unsur yang dapat digunakan secara industri sebagai pengganti sumber daya Bumi yang terbatas.
Sinar matahari dapat mengubah seluruh lintasan asteroid Bennu
Gravitasi bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi takdir Bennu. Sisi Bennu yang menghadap matahari dihangatkan oleh sinar matahari, namun sehari di Bennu hanya berlangsung selama 4 jam 17,8 menit, sehingga bagian permukaan yang menghadap matahari terus bergeser.
Saat Bennu terus berputar, ia mengeluarkan panas ini, yang memberikan dorongan kecil kepada asteroid ke arah matahari sekitar 0,29 km per tahun, yang mengubah orbitnya.
Pengambilan sampel Bennu lebih sulit dari yang kita kira
Pengamatan awal asteroid di Bumi menunjukkan bahwa asteroid memiliki permukaan halus dengan regolith (lapisan atas material lepas dan tidak terkonsolidasi) yang terdiri dari partikel berukuran paling besar kurang dari satu inci (beberapa sentimeter). Karena pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx dapat mengambil gambar dengan resolusi lebih tinggi, terbukti bahwa pengambilan sampel Bennu akan jauh lebih berbahaya daripada yang diyakini sebelumnya.
Citra baru permukaan Bennu menunjukkan bahwa sebagian besar tertutup oleh bebatuan besar, bukan bebatuan kecil. OSIRIS-REx dirancang untuk dinavigasi dalam area di Bennu seluas hampir 2.000 yard persegi (meter), kira-kira seukuran tempat parkir dengan 100 ruang. Sekarang, harus bermanuver ke tempat yang aman di permukaan batuan Bennu dalam batasan kurang dari 100 meter persegi, dengan luas sekitar lima tempat parkir.
Bennu masih mengejutkan kita
Kamera navigasi pesawat ruang angkasa mengamati bahwa Bennu memuntahkan aliran partikel beberapa kali setiap minggu. Bennu rupanya bukan hanya asteroid aktif yang langka.
Baru-baru ini, tim misi menemukan bahwa sinar matahari dapat memecahkan batu di Bennu. Bennu memiliki potongan asteroid lain yang tersebar di permukaannya.