Senin 26 Oct 2020 16:17 WIB

Fakta-Fakta Komodo, Kadal Terbesar di Dunia

Tidak ada ilmuwan dari negara-negara Barat yang pernah melihat Komodo hingga 1912.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengunjung mengamati petugas saat memberi makan komod dragon (Varanus komodoensis) di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta, Kamis (20/8). Menurut Kepala Satuan Pelaksana Promosi TMR Ketut Widarsono pada hari libur nasional kali ini tercatat Taman Margasatwa Ragunan (TMR) mengalami peningkatan sebanyak 1.480 pengunjung.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung mengamati petugas saat memberi makan komod dragon (Varanus komodoensis) di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta, Kamis (20/8). Menurut Kepala Satuan Pelaksana Promosi TMR Ketut Widarsono pada hari libur nasional kali ini tercatat Taman Margasatwa Ragunan (TMR) mengalami peningkatan sebanyak 1.480 pengunjung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Foto seekor komodo (Varanus komodoensis) berhadap-hadapan dengan truk di Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur (NTT), viral di media sosial. Foto tersebut seakan memperlihatkan ketidakberdayaan komodo melawan upaya komersialisasi lahannya.

Komodo adalah kadal terbesar yang ada di dunia. Hewan ini dikenali dari ukurannya yang besar, kepala datar, kaki membungkuk dan ekor yang panjang dan tebal.

Baca Juga

Nama Komodo datang dari sebuah cerita bahwa hewan ini sangat mirip dengan naga yang merupakan sebuah mahluk mitologi yang diyakini keberadaannya nyata oleh sejumlah orang di dunia. Komodo ada di Indonesia, tepatnya di sebuah pulau di Nusa Tenggara Timur yang dinamai dengan nama hewan ini, Pulau Komodo.

Dilansir Live Science, tidak ada ilmuwan dari negara-negara Barat yang pernah melihat Komodo hingga 1912. Dalam laporan dari Kebun Biantang San Diego, penduduk lokal menyebut hewan ini seabags Ora atau berarti buaya darat.

Ukuran rata-rata komodo jantan adalah 8 hingga 9 kaki. Menurut Smithsonian National Zoological Park, tetapi panjangnya bisa mencapai 10 kaki (3 meter). Betina tumbuh hingga 1,8 m.

Komodo dapat memiliki beberapa warna di kulit mareka, seperti diantaranya adalah biru, oranye, hijau, dan abu-abu. Kulitnya kasar dan tahan lama, diperkuat dengan lempengan tulang yang disebut osteodermata. Hewan memiliki cakar yang panjang dan ekor yang besar dan berotot.

Komodo memiliki penglihatan yang bagus, dengan dapat melihat objek hingga sejauh 985 kaki atau 300 meter. Kemampuan berlari hewan ini mencapai 20 kilometer per jam.

Seringkali, komodo memilih untuk berburu mangsa secara diam-diam. Hewan ini akan menunggu hingga berjam-jam dan kemudian mangsa yang diincar datang ke area mereka berada.

Indra penciuman komodo menjadi alat pendeteksi makanan utama. Menurut Kebun Binatang Smithsonian, komodo memiliki lidah bercabang seperti ular. Komodo menggunakannya untuk mengambil sampel di udara dan kemudian menyentuhkan lidah ke langit-langit mulut, tempat organ khusus menganalisis molekul udara. Jika ujung lidah kiri memiliki bau yang lebih pekat, komodo mengetahui bahwa mangsanya sedang mendekat dari kiri.

Komodo merupakan hewan sangat langka dan hanya ditemukan di alam liar di lima pulau di wilayah Nusa Tenggara Timur, yaitu Kepulauan Sunda Kecil Komodo, Rinca, Gili Montang dan Gili Dasami. Semuanya berada di dalam Taman Nasional Komodo dan Pulau Flores, tempat Komodo berkeliaran dengan bebas. Habitat komodo dapat berupa hutan kering tropis hingga sabana hingga hutan musim gugur.

Komodo menyukai cuaca panas yang ekstrem. Biasanya hewan ini berada di wilayah yang memiliki suhu sekitar 35 derajat Celcius dengan kelembaban 70 persen di pulau-pulau di Indonesia.

Komodo memiliki rumah dengan dua tujuan. Pertama adalah agar tetap hangat di malam hari, mereka membuat atau menemukan liang untuk bersarang. Pada siang hari, liang yang sama membuat mereka tetap dingin.

Komodo adalah hewan karnivora atau pemakan daging. Hewan adalah pemburu yang ganas sehingga mereka dapat memakan mangsa yang sangat besar, seperti kerbau besar, rusa, bangkai, babi, dan bahkan manusia.

Komodo juga dapat menjadi kanibal, dengan memakan sesamanya yang lebih kecil. Menurut National Geographic, hewan ini bisa makan 80 persen dari berat badan mereka dalam sekali makan.

Komodo memiliki cara unik dalam membunuh mangsanya. Pertama, hewan ini muncul dan menjatuhkan mangsa dengan kakinya yang besar.

Kemudian, komodo menggunakan gigi tajam dan bergerigi yang sangat mirip dengan hiu untuk mencabik-cabik mangsanya sampai mati. Jika mangsa lolos, mahluk yang menjadi mangsa hewan ini akan tetap kehilangan nyawa dalam 24 jam karena mengalami keracunan darah dari air liur Komodo  yangmengandung 50 strain bakteri.

Dengan indra penciuman yang fantastis, Komodo akan menemukan bangkai mangsanya tersebut. Menurut Kebun Binatang San Diego, sementara penelitian terbaru menunjukkan bahwa komodo berbisa karena air liurnya, diperlukan lebih banyak penelitian sebelum membuat kesimpulan tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement