REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (6/11). IHSG ditutup menguat 1,43 persen atau naik 75 poin ke level 5.335,52. Sementara indeks LQ45 menguat sebesar 2,30 persen.
Pergerakan IHSG pada hari ini sejalan dengan indeks saham di Asia. Phillip Sekuritas Indonesia menyebut, penguatan ini didorong oleh ekspektasi pasar bahwa Joe Biden dapat memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).
"Sentimen positif datang dari ekspektasi Pemerintahan Joe Biden akan jauh lebih stabil baik dalam hal kebijakan maupun birokrasi meskipun investor tidak melihat adanya perbaikan hubungan antara AS dan Cina dalam waktu dekat, terutama dalam bidang perdagangan dan beberapa isu lain," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Jumat (6/11).
Investor mempunyai ekspektasi Biden dapat mengalahkan Trump. Pasar juga optimistis Partai Republik bisa mempertahankan posisi mayoritas di Senat (DPD) sehingga memungkinkan mereka untuk memblokir program ekonomi Partai Demokrat seperti kenaikan pajak korporasi dan belanja infrastruktur yang didanai dengan utang Pemerintah.
Dari sisi makroekonomi, investor mencerna rilis data Industrial Production Jerman yang tumbuh lebih lambat dari estimasi seiring dengan krisis virus Corona yang menghambat laju aktifitas ekonomi. Industrial Production hanya tumbuh 1, 6 persen month-to-month di bulan September, lebih lambat dari estimasi pertumbuhan 2,7 persen.
"Hal ini sejalan dengan berbagai data ekonomi Jerman lain yang memperlihatkan momentum pemulihan ekonomi yang mulai pudar belakangan ini," tulis riset tersebut.
Pada hari ini, total volume saham yang diperdagangkan mencapai 12,874 miliar lembar saham dengan nilai mencapai Rp 10,504 triliun. Sedangkan aksi beli bersih asing mencapai Rp894,96 miliar. Sebanyak 263 saham naik dan 161 saham mengalami penurunan.