REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Berbagai bukti ilmiah tentang manfaat biji-bijian utuh terhadap kesehatan dipaparkan di sejumlah riset. Karena itu, Direktur Saintifik dan Edukasi di Nutrition Research Australia Skye Marshall heran tidak banyak orang menyukainya.
"Kebanyakan orang yang memilih biji-bijian utuh karena menyadari nutrisinya yang superior. Tapi biji-bijian memiliki begitu banyak rasa dan tekstur, yang benar-benar dapat meningkatkan kualitas makanan," ungkapnya.
Asisten profesor bidang nutrisi dan diet di Universitas Bond, Queensland, Australia, itu merekomendasikan oat dan beras coklat untuk menjaga kesehatan jantung. Apapun jenis yang dipilih, hal terpenting adalah mengonsumsinya secara teratur.
Misalnya, seseorang makan oat dan gandum utuh dua atau tiga kali sehari, tetapi jarang makan beras dalam bentuk apa pun. Orang lain bisa saja melakukan sebaliknya, dan tidak ada masalah dengan pilihan menu tersebut.
Secara umum, dianjurkan untuk menghindari biji-bijian olahan seperti tepung putih, roti putih, nasi putih, dan tepung jagung yang tidak berbiji. Semua itu ditemukan di banyak roti, sereal, kerupuk, makanan penutup, dan kue kering.
Sebagai gantinya, makanlah lebih banyak biji-bijian utuh seperti barley, rye, triticale, gandum, cracked wheat, dan wheat berry. Untuk orang dengan penyakit celiac atau intoleransi gluten, sebaiknya memilih jenis biji-bijian yang bebas gluten.
Saat berbelanja, perhatikan cap "whole grain" pada kemasan produk untuk membantu mengidentifikasinya dengan cepat. Jika ragu, baliklah kemasan dan periksa daftar bahannya. Tulisan "whole" merupakan pertanda baik terkait nutrisinya.
Keragaman jenis biji-bijian yang dikonsumsi akan membantu agar menu harian tidak membosankan. Konsumsi biji-bijian utuh menghindarkan faktor risiko kardiovaskular, serta memuat berbagai manfaat untuk kesehatan dan kebugaran, dikutip dari laman MindBodyGreen, Jumat (6/11).