Senin 09 Nov 2020 19:08 WIB

Dirjen Dikti: Dosen Perlu Ubah Pola Pikir

Peran dosen dinilai harus bergeser menjadi pendamping mahasiswa.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kuliah Online (ilustrasi)
Kuliah Online (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam mengatakan tantangan terbesar pendidikan tinggi adalah pola pikir (mindset) dosen yang masih berada di era revolusi industri 2.0 atau 3.0. Dosen yang masih berpikir dirinya satu-satunya sumber ilmu akan sulit mewujudkan pendidikan tinggi yang siap menghadapi era di masa depan.

Menurut Nizam, peran dosen harus bergeser menjadi pendamping mahasiswa. "Menjadi co-pilot bagi mahasiswa untuk menjelajah kompetensinya, menjelajah ilmu pengetahuan dan teknologi dan menciptakan bersama-sama dengan mahasiswa ilmu pengetahuan dan teknologi ke depan," kata Nizam, dalam Sosialisasi Dosen Penggerak Program Merdeka Belajar, Senin (9/11).

Peran co-pilot ini, kata Nizam memang bukan hal yang mudah. Dosen sebagai pendamping mahasiswa memiliki peran yang lebih kompleks dari sekadar pengajar yang memberikan materi-materi saat kuliah.

Selain itu, Nizam berpendapat dosen harus memiliki semangat dan keinginan kuat untuk mendampingi mahasiswa menjelajah dunia masa depan. "Itu sangat dibutuhkan agar kita bisa melahirkan betul manusia yang unggul, kreatif, inovatif, dan memiliki kompetensi sesuai dengan apa yang nantinya dia butuhkan ketika memasuki dunia kerja yang dia cita-citakan," kata dia lagi.

Lebih lanjut, Nizam mendorong agar dosen bisa mengubah pola pikir untuk memberi pendampingan kepada mahasiswa. Dosen harus memiliki semangat untuk menghasilkan mahasiswa yang siap menjadi pemimpin masa depan dengan kreativitas dan berdaya saing.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

(QS. At-Tahrim ayat 8)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement