REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bawang bombay merupakan salah satu bumbu dapur yang dikenal dapat memperkaya cita rasa makanan. Di balik itu, bawang bombay juga dapat memberikan beragam manfaat bagi kesehatan.
Sebagian orang mungkin merasa enggan memotong bawang bombay karena dapat mendorong keluarnya air mata. Sebenarnya hal tersebut dapat dihindari dengan cara mendinginkan bawang bombay selama 30 menit di dalam kulkas sebelum dipotong.
Dari segi gizi, USDA mengungkapkan bahwa bawang bombay memiliki kandungan kalori, karbohidrat, dan gula alami yang sangat rendah. Dalam satu siung bawang bombay berukuran sedang terdapat 44 kalori, 0 gram lemak total, 0 mg kolesterol, 4 mg sodium, 10 gram karbohidrat total, 2 gram serat, 5 gram gula, 1 gram protein, 25 mg kalsium, dan 160 mg kalium.
Di masa lalu, bawang bombay tidak begitu banyak digunakan sebagai campuran dalam makanan. Sebaliknya, orang-orang di masa lalu kerap memanfaatkan bawang bombay untuk meringankan sakit kepala, pilek, hingga penyakit jantung.
Setidaknya ada tiga manfaat kesehatan dari bawang bombay yang telah terbukti melalui studi ilmiah. Berikut ini adalah ketiga manfaat tersebut, seperti dilansir EatingWell, Selasa (10/11).
Kesehatan Jantung
Bawang bombay memiliki sifat anti inflaamasi yang dapat membantu menurunkan kemunculan tekanan darah tinggi. Bawang bombay juga diketahui mengandung antioksidan bernama quercetin. Quercetin merupakan antioksidan flavonoid yang diketahui berkaitan dengan penurunan risiko penyakit jantung.
Penelitian pada hewan juga menemukan bahwa bawang bombay dapat berperan sebagai pengencer darah alami dan membantu mencegah pembentukan gumpalan darah. Hal ini juga dinilai dapat menurunkan dan mengurangi risiko serangan jantung atau strok.
Sifat Antibakteri
Quercetin pada bawang bombay juga memiliki kemampuan untuk melawan bakteri. Studi terbaru menunjukkan bahwa ekstrak quercetin dari bawang bombay kuning dapat menghambat pertumbuhan Helicobacter pylori dan Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).
Meregulasi Kadar Gula Darah
Penelitian menunjukkan bahwa bawang bombay dapat membantu penyandang diabetes menurunkan kadar gula darah mereka. Hal ini bisa terjadi karena senyawa sulfur yang terdapat dalam bawang bombay, khususnya S-methylcysteine dan quercetin.
Senyawa-senyawa ini berkaitan dengan penurunan kadar glukosa darah, serum lipid, dan kadar stres oksidatif. Selain itu, senyawa-senyawa tersebut juga berkaitan dengan peningkatan aktivitas enzim antioksidan dan sekresi insulin.