REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan, Indonesia akan menghentikan pembelian vaksin dari luar negeri jika Vaksin Merah Putih sudah siap diberikan ke masyarakat. Terlebih langkah tersebut merupakan arahan Presiden Joko Widodo.
"Jadi begitu Vaksin Merah Putih siap divaksinasi (ke masyarakat), sudah dapat izin BPOM, sudah diproduksi massal, saat itulah kita tidak perlu lagi membeli atau memesan dari luar (negeri)," kata Bambang, Jumat (13/11).
Saat ini pemerintah bersama lembaga penelitian dan perguruan tinggi mengembangkan vaksin melalui berbagai platform, antara lain adenovirus, protein rekombinan, dan DNA. Keenam instansi yang terlibat yakni Lembaga Eijkman, UI, UGM, Unair, ITB, dan LIPI.
Bambang mengatakan, saat ini yang menunjukkan progres paling cepat yaitu pengembangan vaksin di Lembaga Eijkman. Kondisi terakhir vaksin tersebut berada pada tahapan ekspresi sel mamalia untuk persiapan uji hewan. Nantinya, setelah bibit vaksin siap akan dilakukan tiga tahapan uji klinis.