Selasa 24 Nov 2020 17:52 WIB

Unisba Gelar Dua Simposium dalam Konferensi Internasional

Konferensi meningkatkan reputasi Unisba sebagai perguruan tinggi Islam yang unggul.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
LPPM Unisba menyelenggarakan konferensi internasional 3rd Bandung Annual International Conference (BAIC) 2020.
Foto: Istimewa
LPPM Unisba menyelenggarakan konferensi internasional 3rd Bandung Annual International Conference (BAIC) 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk ketiga kalinya, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung (LPPM Unisba) menyelenggarakan konferensi internasional 3rd Bandung Annual International Conference (BAIC) 2020. Kegiatan ini akan diselenggarakan pada 24 November 2020 secara virtual (online). 

Menurut Ketua LPPM Unisba, Atie Rachmiatie, dalam konferensi ini akan diselenggarakan dua simposium. Yakni, Science and Technology Research Symposium (SiReS) untuk bidang ilmu sains dan Social Humanities Research Symposium (SoReS) untuk bidang sosial humaniora. 

"Kegiatan BAIC merupakan salah satu dari bentuk akuntabilitas perguruan tinggi kepada masyarakat dalam aktivits penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)," ujar Atie kepada wartawan.

Atie mengatakan, para dosen secara profesional memiliki kewajiban untuk menjalankan tridharma perguruan tinggi, khususnya dalam penelitian yang sampai pada proses hilirisasi. Hilirisasi yang dimaksud, ketika riset yang sudah direncanakan dengan baik dan mengacu pada Prioritas Riset Nasional serta Roadmap riset perguruan tinggi, dapat menghasilkan publikasi ilmiah. Misalnya, artikel di jurnal nasional/internasional bereputasi, buku ajar, buku referensi, HKI/Paten termasuk artikel yang didisseminasikan dalam international conference saat ini. 

Kegiatan ini juga, kata dia, merupakan upaya untuk meningkatkan kinerja dan performance jabatan fungsional dosen melalui publikasi hasil penelitian dan PKM, yang pada ujungnya diharapkan dapat meningkatkan reputasi Unisba sebagai salah satu perguruan tinggi Islam yang unggul di Jawa Barat. 

Pelaksanaan BAIC tahun 2020 ini, kata dia, berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya karena saat ini masih dalam situasi pandemic Covid-19, walaupun diupayakan agar tetap dapat berjalan secara efektif.

Penyelenggaraan 3rd BAIC 2020 tahun ini, kata dia, mengambil tema Inclusive Development for Sustainable Economic Growth and Human Welfare, dengan pembicara kunci (keynote speakers) adalah Dr.rer.pol Rangga Handika (Tokyo International University, Jepang), Assoc. Prof. Bongkosh Ngamsom Rittichainuwat (Siam University, Thailand), Prof. Dr. Atih Rohaeti Dariah, S.E, M.Si (Universitas Islam Bandung). 

"Sedangkan tema SiReS 2020 adalah Innovation of Technology for developing Economic Growth and Human Welfare dan tema SoReS 2020 adalah Islam, Media and Education in the Digital Era," katanya. 

Pertimbangan mengangkat tema tersebut, kata dia, karena dalam menghadapi industri 4.0, ditambah lagi masa pandemic 19, terjadi perubahan mendasar dan menyeluruh dalam tatanan kehidupan masyarakat. Sehingga, semua orang harus beradaptasi dengan kebiasaan baru (new Normal). 

"Ini dilakukan, dalam menjaga keberlangsungan pertumbuhan ekonomi dan  kesejahteraan masyarakat, maka Unisab memberikan sumbangsih pemikiran dan gagasan melalui konferensi ini," paparnya.

Kegiatan ini, kata dia, diikuti oleh sekitar 200 peserta dan partisipan yang datang dari berbagai kampus di Indonesia dan luar negeri (Thailand, Vietnam, Malaysia). Mekanisme pelaksanaan konferensi dan symposium, sebagian online dan sebagian offline. 

Pada kegiatan kali ini, kata dia, acara pembukaan, plenary session dan parallel session dilaksanakan melalui zoom meeting. Namun, secara terbatas, ada kegiatan offline yang dilaksanakan di aula Unisba. Dihadiri oleh Rektor Unisba, ketua LPPM Unisba, para wakil rektor, dekan dan ketua lembaga di lingkungan Unisba, dengan menerapkan protocol Kesehatan yang ketat. Seperti menjaga jarak, hand sanitizer, pengukur suhu tubuh dan masker.  

Teknis kegiatan parallel session, kata dia, memang kali ini cukup unik. Yakni, para peserta yang sudah mengirimkan abstrak dan full paper-nya, setelah diseleksi dan dinyatakan layak, kemudian diminta untuk mengirimkan video presentasinya dan diunggah di youtube di akun sores/sires yang mereka buat. 

Selanjutnya, kata dia, panitia akan menilai video presentasi tersebut dan memilih masing-masing tiga  (3) terbaik video dari SoReS dan SiReS. Selain itu, ada masing-masing satu (1) video favorit dari SiReS dan SoReS yang dipilih berdasarkan jumlah like yang mereka peroleh. Ke-8 video presentasi inilah yang ditampilkan dalam sesi parallel session, yang dilaksanakan setelah plenary session.  

Pada sesi parallel session, kata dia, para peserta dan partisipan akan dibagi dalam dua sesi (breakout room), sesuai dengan bidang masing-masing. Kegiatan parallel session ini dipandu oleh moderator. Usai kegiatan parallel session, para peserta dan partisipan akan diminta kembali ke main room guna mengikuti acara penutupan dan penyerahan hadiah secara simbolis bagi para pemenang. . 

"Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan 3rd BAIC 2020 ini, juga diselenggarakan coaching clinic atas artikel yang akan dipublikasikan di prosiding dan book chapter sehingga dapat terindeks Web of Science dan Scopus," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement