Kamis 26 Nov 2020 23:15 WIB

STIAMI Kukuhkan Syahrial Yusuf sebagai Associate Profesor

Syahrial Yusuf meraih gelar Associate Profesor dalam bidang manajemen

Institut STIAMI mengukuhkan Dr. H.M Syahrial Yusuf, MM sebagai Associate Profesor di bidang Manajemen. Senat Akademik Institut STIAMI menilai sosok Syahrial sudah lama mencurahkan pemikirannya mengenai pendidikan dan kewirausahaan.
Foto: STIAMI
Institut STIAMI mengukuhkan Dr. H.M Syahrial Yusuf, MM sebagai Associate Profesor di bidang Manajemen. Senat Akademik Institut STIAMI menilai sosok Syahrial sudah lama mencurahkan pemikirannya mengenai pendidikan dan kewirausahaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institut STIAMI mengukuhkan Dr. H.M Syahrial Yusuf, MM sebagai Associate Profesor di bidang Manajemen. Senat Akademik Institut STIAMI menilai sosok Syahrial sudah lama mencurahkan pemikirannya mengenai pendidikan dan kewirausahaan. 

Berbagai pemikiran Syahrial Yusuf ini dituangkan dalam karya ilmiah yang telah dipublikasikan dalam Jurnal Nasional dan Jurnal Internasional. Ia juga dinilai begitu berpengalaman dalam mengembangan Pendidikan dan Kewirausahaan di Indonesia. 

Tidak hanya sekedar pemikiran, tetapi juga diwujudkan dalam aksi nyata. Tidak hanya sekedar pemikiran, tetapi juga diwujudkan dalam aksi nyata di antaranya dengan mendirikan institisi pendidikan LP3I Grup yang juga menaungi Institut STIAMI.

Pengukuhan Associate Profesor yang dipimpin langsung Rektor Institut STIAMI Prof. Dr. Ir. Wahyuddin Latunreng, MM, ini dilakukan di sela wisuda ke-39 Institut STIAMI Periode Semester Ganjil Tahun Akademik 2019-2020. Wisuda ini sendiri diikuti 285 wisudawan dari Program Vokasi, Program Sarjana dan Program Pascasarjana, di Jakarta, Senin (23/11). 

“Associate Profesor adalah gelar akademik yang belum lazim di Indonesia. Tetapi kami sudah memulainya. Gelar ini di atas Asisten Profesor," kata Wahyuddin Latunreng berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (26/11)

Menurut Kepmenristek No.164/M/KPT/2019 Tentang Penyebutan Jabatan Akademik Dosen Dalam Bahasa Inggris bahwa penyebutan jabatan akademik Lektor kepala dalam bahasa Inggris adalah Associate Profesor.  Sehingga Associate Profesor berada 1 tingkat dibawah profesor. hanya saja di Indonesia belum terbiasa menyebut Associate Profesor kepada dosen yang mempunyai jabatan akademik Lektor kepala. 

Karena itu institut stiami membuat kebijakan dengan pengukuhan Associate Profesor kepada dosen yang telah memiliki jabatan akademik Lektor kepala dengan ditambahkan persyaratan memiliki publikasi ilmiah internasional Scopus terindeks minimal Q3,  menulis beberapa buku kemudian bergelar doktor.

Dengan pengukuhan Associate Profesor kepada dosen yang telah memiliki jabatan akademik Lektor kepala dengan ditambahkan persyaratan di atas Lektor kepala maka dosen yang bersangkutan akan percaya diri terbiasa dengan jabatan Associate Professor

Institut STIAMI saat ini telah memiliki 2 guru besar di bidang Ilmu Manajeme dan Ilmu Administrasi. Ke depan, kegiatan riset dan publikasi ilmiah para dosen akan terus didorong sehingga mereka dapat meraih pencapaian jenjang akademik tertinggi sebagai guru besar atau profesor.

Sejalan dengan itu, Institut STIAMI akan meningkatkan pengelolaan jurnal yang berjumlah 10 Jurnal terdiri dari 9 Jurnal Penelitian dan 1 Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 5 di antaranya telah terakreditasi SINTA

Dengan adanya dukungan Associate Professor ini semakin memudahkan Institut STIAMI menjalankan Rencana Strategis Institut STIAMI Periode 2019-2024. Renstra ini fase kedua dari Rencana Induk Pengembangan Institut STIAMI 2015-2035 yang memfokuskan kepada Penguatan Excellent Education dan Riset melalui tiga strategi.

Wahyuddin Latunreng menyampaikan ada tiga strategi yang dijalankan untuk mewujudkan rencana tersebut. Pertama, dalam Bidang Edukasi melalui Pendidikan yang unggul dikuatkan dengan mengombinasikan keunggulan akademik, kebutuhan pasar, dan kebutuhan masyarakat. 

Pengombinasian ini dilakukan agar terciptanya iklim akademik yang berbasis kemampuan leadership dan entrepreneurship serta berpegang kepada nilai-nilai moral etika melalui penajaman kurikulum dan peningkatan mutu secara berkelanjutan.

Kedua, dalam Bidang Riset diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan daya saing bangsa melalui penelitian yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, menjamin pengembangan penelitian unggulan yang komparatif dan kompetitif, meningkatkan diseminasi hasil penelitian dan perlindungan hak kekayaan intelektual, serta mempertahankan atau meningkatkan penilaian kinerja riset secara nasional.  

Ketiga, dalam Bidang Kelembagaan melalui rencana perubahan bentuk kelembagaan dari Institut menjadi Universitas dengan melakukan penambahan program studi baru.

Ia menambahkan dalam Rencana Stategis Institut STIAMI Periode 2019-2024 secara garis besar memuat 5 kebijakan Stategis yang terdiri dari Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia, Peningkatan Tata Kelola Kelembagaan, Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Mahasiswa, Peningkatan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dan Pengembangan Inovasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement